|
Sinopsis Buku: Setiap pribadi muslim yang ingin menyempurnakan rukun Islam, pastilah menjadikan haji sebagai puncak. Namun, tidak seperti rukun Islam lainnya, ibadah haji memerlukan pengorbanan dan kesiapan yang jauh lebih besar. Selain materi yang tidak sedikit, pengorbanan fisik luar biasa pun belum menjamin calon haji akan pulang dengan predikat mabrur.
Bagi perempuan, ibadah haji adalah perjuangan yang sama berat dan sama mulianya. Sayangnya, teramat sedikit bacaan yang memerhatikan kebutuhan perempuan yang ingin berhaji. Buku ini memberikan wawasan mendalam bagaimana berhaji dengan nyaman, berkah, dan menenangkan sekaligus mengupas tuntas kesulitan khas perempuan dan bagaimana cara mengatasinya. Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: Arief Syaichu Rohman Saya belikan buku ini untuk istri saya. Buku tentang haji dan manasiknya sangat beragam, namun buku ini berbeda dalam hal tema dan cara penuturannya yang enak dibaca. Buku ini sebenarnya merupakan catatan pribadi perjalanan haji seorang perempuan (dengan segala perniknya) dan saya pikir lebih tepat judulnya sebagai Panduan PERJALANAN Haji ... (bukan Panduan IBADAH Haji ...). Saya sedikit kecewa karena saya pikir banyak persoalan manasik haji terkait perempuan tidak terjawab, kecuali tentang haji dan haid. Terdapat kalimat yang sangat mengganggu di halaman 71, dengan sub-judul 8 Januari. Kalimat pertamanya 'misleading' pembaca dan sangat mungkin diartikan bahwa jumrah aqabah dilakukan terlebih dahulu sebelum wukuf di arafah. Ini bertentangan digan fikih manasik haji. Seharusnya editor Mizan sudah dapat mengetahui ini sebelumnya. Setelah koreksi ini, buku ini bagus sebagai pengantar dan kiranya bermanfaat bagi pemula. ![]() Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |