|
Sinopsis Buku: Melalui dukungan militer, birokrasi, dan sistem politik yang dirancang rezim Orde Baru, Golkar berhasil membangun kelembagaan politik yang kuat, tercermin dalam jaringan kesisteman dan organisasi yang mencakup seluruh wilayah Indonesia.
Diposisikan sebagai kekuatan politik alternatif dari sistem kepartaian yang bersifat sektarian pada awal Orde Baru, Golkar berkembang menjadi mesin politik Orde Baru, yang pada dasarnya menjadikannya bukan sebagai kekuatan politik yang memerintah (the ruling party), melainkan sebagai "partainya pemerintah" (the ruler's party) yang sentralistik, paternalistik, hegemonik, dan tidak demokratis. Karena itu, pada era reformasi, ketika rezim Orde Baru tumbang, banyak orang yang menyuarakan runtuhnya Golkar bersama rezim yang menjadi patron politiknya. Pada kenyataannya, Golkar tidak karam. Pengibaratan orang terhadapnya sebagai The Sinking Titanic keliru. Kecanggihan strategi dan permainan politik Golkar mampu membawa perubahan mendasar yang menjadikan Golkar tidak hanya tetap survive, tetapi juga selalu akan menjadi tantangan besar bagi para pesaingnya. *** Metode kualitatif Akbar dalam disertasinya sudah layak dan telah dipertahankan di depan sidang guru besar. Untuk membantahnya, harus melalui analisis yang kuat pula. Jika pihak Partai Golkar keberatan dengan analisis Akbar, disarankan agar Partai Golkar mengeluarkan analisis tandingan. Indra J Piliang -- Pengamat politik dan peneliti CSIS Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |