|
Sinopsis Buku: Drama cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha memberi kita banyak pelajaran. Salah satunya, seperti diuraikan buku ini, mengajarkan kita mengelola syahwat. Kemampuan Yusuf mengelola syahwatnya mampu menahan gidaan Zulaikha untuk melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan Allah. Yusuf mampu menunda kesenangan sesaat, untuk mendapatkan keuntungan abadi di kemudian hari. Yusuf tidak membunuh syahwatnya. Ia hanya mengelolanya. Ketika saatnya tepat, ia pun menikahi Zulaikha.
Membunuh syahwat sama berbahayanya dengan membiarkannya tanpa pengelolaan. Syahwat, begitu juga seks, harus ditempatkan di bawah bimbingan syariah. Inilah semangat buku ini. *** "Sebagai anugerah, seks wajib disyukuri, dan sebagai amanah maka harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Buku ini menyajikan analisis dan perspeltif secara terbuka tentang seks yang akhir-akhir ini sering dibicarakan secara vulgar."" - Dr. Kimaruddin Hidayat Direktur Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta "...Wow. Buku ini menyadarkan kita bahwa seksualitas tidak hanya pemenuhan kebutuhan semata. Lebih dari itu, seksualitas mengandung banyak dimensi. Ia tidak hanya terkait dengan aktivitas fisik, tapi juga psikis. Ia tidak hanya bersifat fisikal, tetapi juga spiritual." - Ely Risman - Psikolog Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |