|
Sinopsis Buku: Des penyihir. Tori gagap dan culun. Chira bisa melihat hantu. Erin luar biasa cantik dan populer. Keempat gadis remaja yang tampaknya bertolak belakang ini ternyata memiliki kesamaan, merasa terkucil dan mencintai buku. Tanpa sengaja mereka berkawan.
Tanpa sengaja? Itu pikir mereka. Ada yang sengaja mempertemukan mereka, demi tugas yang harus mereka hadapi. Tugas mengerikan yang akan menghadapkan mereka pada situasi hidup dan mati, mimpi buruk yang jadi kenyataan. Keempat anak yang menyebut diri sebagai The Bookaholic Club ini bakal melakukan sesuatu yang jauh lebih berbahaya daripada sekadar mendiskusikan buku. Resensi Buku:
oleh: ryoko fayola ismanto boleh tdk buku ini saya download..,,, karena ceritanya sangat menarik Keren BangeT!! oleh: Rizka Adelia Maharani Kalo menurutku. The Bookaholic Club bagus banget. Krn persahabatan tak sengaja, kelebihan masing-masing, dan semua petualangan yang mereka alami bersama. menurutku , mengapa bayangan memakai Bellin? Dan Bellin amat sangat bersalah, Tetapi juga kasihan karena tak ada pilihan yang lain. Rugi Bgt KLo gg baca buku ini. . . oleh: Haya Aliya Zaki Des, gadis keturunan penyihir. Tapi sebagai penyihir, tampang Des sama sekali tidak menyeramkan. Ia cantik dan kaya raya. Hanya saja sikapnya yang tak bersahabat membuat murid-murid di sekolah enggan berteman dengannya. Des sengaja karena ia tak ingin identitasnya diketahui. Ia kuatir kalau-kalau kekuatan sihirnya akan dimanfaatkan orang atau yang lebih parah, mencelakai orang. Tori, gadis gagap dan kuper. Ia produk keluarga broken home. Ayah Tori pergi ketika Tori berumur 4 tahun. Kini Tori tinggal bersama ibunya. Tori sering sebal dengan sikap ibunya yang selalu memaksanya bergaul, bergabung dengan kehidupan gemerlap yang super sibuk. Tapi di lubuk hatinya, Tori tahu, ibu sangat mencintainya. Chira, gadis yang memiliki indra keenam. Murid-murid di sekolah takut berteman dengannya karena ia bisa melihat makhluk halus dan hal-hal gaib lainnya. Ibu Chira telah tiada. Kini Chira tinggal bersama ayah yang mengasihinya. Sebenarnya Chira lelah. Lelah menangani kemampuan indra keenamnya dan orang-orang sekitar yang menekannya. Erin, gadis super cantik, kaya raya, dan populer. Mestinya Erin bahagia dengan semua kelebihan yang dimilikinya. Tapi ternyata tidak. Ia muak melihat tingkah orang-orang yang selalu menjilat bila di dekatnya. Ia juga bosan dengan tuntutan orangtuanya agar ia selalu berpenampilan sempurna. Kalau bukan karena menyayangi mereka, tentu Erin sudah melakukan aksi mogok makan dan mogok mandi! Keempat remaja berumur enam belas tahun ini mempunyai latar belakang, gaya hidup dan sikap yang nggak nyambung satu sama lain. Tapi mereka mempunyai satu kesamaan yaitu: tergila-gila pada buku! Tanpa sengaja, mereka menjadi sahabat. Mereka menamai klub mereka The Bookaholic Club! Kebetulan merasa cocok lalu menjadi sahabat? Ah, rupanya itu hanya pikiran mereka. Ternyata, Kakek Lim-lah (pemilik toko buku antik di daerah pecinan) yang telah mempertemukan mereka melalui permainan benak. Des, Tori, Chira dan Erin dihadapkan pada tugas besar dan mengerikan. Menurut cerita Kakek Lim, dulu sekali, nenek moyang Des yaitu penyihir Katrina, telah bersekutu dengan setan yang bernama Bayangan. Ketika ia meninggal, sang Bayangan masih terus meminta darah keturunan Katrina dan korban manusia lainnya, tepatnya remaja. Lama-lama manusia bisa punah! Nah Sobat muda, mampukah keempat gadis ini bekerja sama menumpas sosok Bayangan? Nikmati semua petualangan seru mereka dalam The Bookaholic Club! Yang bikin asyik, jalan cerita novel ini nggak gampang ditebak. Kamu-kamu bakal kaget ketika mengetahui dalam tubuh siapakah sang Bayangan seram menjelma. Ohya, kisah The Bookaholic Club memang mengambil setting luar negeri, tapi pengarangnya wong Indonesia asli lho! Jarang-jarang ada teenlit oke bertema fantasi karya anak negeri seperti ini. Guys, setelah membaca novel ini, kamu-kamu akan jadi lebih menghargai makna persahabatan dan pastinya, semakin mencintai...buku! Soale, masalah demi masalah dapat diatasi Des, Tori, Chira dan Erin dengan apik, berkat kekompakan dan pengetahuan dari buku yang mereka baca. Buruan cari The Bookaholic Club! Nggak bakalan rugi!*** (Haya Aliya Zaki) oleh: Asriani Purnama Des tak memiliki seseorang yang bisa dipanggilnya sahabat ataupun teman. Ia membuat dinding pembatas dan tak membiarkan satu pun orang untuk mendekat. Malahan ia sengaja bersikap jutek kepada semua orang yang nekat Alasannya sederhana, ia tak ingin sampai statusnya sebagai penyihir diketahui orang lain yang jelas akan berdampak sangat buruk. namun itu bukan masalah besar bagi Des. Baginya dukunagn ayah dan ibunya, kucingnya Spunk serta tumpukan buku �buku cuku baginya. Namun semua berubah ketika ia bertemu Erin, Tori dan Chira. Erin adalah murid pindahan yang cantik dan tak heran jika dalam sekejap langsung populer. Tori sendiri adalah gadis remaja yang sangat gugup, itu yang dilihat Des ketika mereka tak sengaja bertabrakan di koridor sekolah. Lain lagi dengan Chira, salah satu murid di sekolah Des yang pandai walau pembawaannya sedikit aneh dan semua itu dikarenakan kemampuannya melihat mahluk halus. Des tidak peduli dengan semua hal itu, karena seperti halnya Des, ketiga temannya itu sangat mencintai buku. Tak heran jika perpustakaan sekolah menjadi salah satu tempat favorit mereka. Adalah Lim Bibliophilia Antiqua, sebuah toko buku antik di sekitar pecinan yang menjadi tempat Des dan Chiara mencari buku � buku lama. Suatu saat Des mengajak ke tiga teman barunya untuk mengunjungi toko tersebut sekaligus memperkenalkan Kakek Lim,sang pemilik kepada Erin Dan Tori. Setalh puas berkeliling dan memutuskan untuk membeli beberapa buku akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Tiba tiba Kakek Lim memanggil Des dan menyerahkan sebuah buku bersampul hitam , agak tebal dan amat lusuh. Ia juga menceritakan masalah yang berkaitan dengan buku usang tersebut dan menjadi tanggung jawab Des untuk menyelesaikannya. Awalnya Des tidak sedikitpun mempercayai setiap kata yag diucapakn Kakek Lim, namun di sisi lain ia tahu pria tua ini tidak mungkin berbohong. Di luar dugaan masalah yang itu ternyata masalah tersebut menghadapkan mereka pada situasi mati dan hidup. Mereka harus bergerak lebih cepat sebelum korban-korban berjatuhan. ** Bertemu dan berkumpul bersama orang � orang yang mencintai buku memang sangat menyenangkan. Apalagi kalau koleksi buku buku mereka ternyata tidak ada di rak buku kita di rumah. hehehehe.... Huah...perpustakaan di rumah Des mapun perpustakaan sekolah mereka benar-benar bikin ngiler. Ally juga pengen baca buku buku mereka. Nyesel waktu kecil dulu nggak sering sering main ke perpustakaan. Waktu SD dulu perpustakaan wilayah di Kendari nyediain tempat khusus untuk anak-anak dan tentu saja isinya beragam. Sayang waktu sd dulu tempatnya lumayan jauh. Setiap liburan pasti main ke sana dan kebetulan dekat dari kantor mama. Sayangnya librariannya agak galak. Waktu smp juga gitu. Andai mereka seperti Deria mungkin bakal betah. Hehehe..sayangnya begitu pindah ke makassar, Saya tidak tahu harus main ke perpustakaan mana. Perpustakaan kampus sih lumayan besar. Sayangnya semua koleksinya tahun 2. Nggak pernah diupgrade. Jadi nggak heran kalau perpustakaan tuh cuman jadi tempat untuk tidur siang setela semalam tuh begadang menyelesaikan gambar teknik. Hehehe.... Nanti nanya ah ma anak anak angingmamiri. Siapa tahu ada tempat yang setidaknya senyaman perpustakaan pribadi milik keluarga dan sekolah Des. ^_^V Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |