Cari berdasarkan:



Syekh Siti Jenar 2
 


Maaf, stock buku kosong atau out-of-print.


Syekh Siti Jenar 2 
oleh: Achmad Chodjim
> Religius » Islam » Sejarah & Biografi Islam

Penerbit :    Serambi
Edisi :    Soft Cover
ISBN :    9791275645
ISBN-13 :    9789791275644
Tgl Penerbitan :    2006-07-00
Bahasa :    Indonesia
 
Halaman :    328
Ukuran :    150x235x0 mm
Sinopsis Buku:
Syekh Siti Jenar. Ia juga akrab dipanggil Syekh Lemah Abang. Ketinggian ilmunya mengundang curiga. Wali-wali sepuh yang mengajarnya menyangka dia punya ilmu sihir. Padahal, yang muncul tiba-tiba dan disaksikan oleh santri-santri Giri adalah karamahnya. Tetapi, yang membuat nama Syekh Siti Jenar mencuat bukan semata-mata ketinggian ilmunya, melainkan praktik hidupnya yang egaliter, merasa sama dengan orang lain. Keteladanannya dalam beragama mudah diikuti orang lain. Tak heran bila setiap hari masjid di Pesantren Lemah Abang dipenuhi orang.

Melanjutkan buku sebelumnya�Syekh Siti Jenar: Makna 'Kematian"�buku ini bukanlah sejarah hidup Syekh Siti Jenar, melainkan ulasan ajarannya. Jika buku pertama lebih mengulas eksistensi manusia, buku ini akan mengupas tauhid, akhlak, dan makrifat Syekh Siti Jenar.

Tauhid yang menjadi landasan pokok dalam beragama ia ajarkan hingga tuntas. Sifat 20 tidak diajarkan sebagai sifat Tuhan semata, tapi juga sifat yang disandang oleh hamba-Nya yang mukmin. Justru di sinilah ajaran Siti Jenar lebih menarik daripada ajaran yang disampaikan oleh para wali lainnya.
Rukun Islam dijabarkan sebagai basis perilaku dalam hidup sehari-hari. Muslim sejati tak sekadar mengucapkan syahadat, mengerjakan salat, berpuasa, menunaikan zakat, dan berhaji secara formal. Kalau hanya itu, muslim sulit melepas mentalitas pembangunan yang buruk, mental korupsi dan kolusi. Warisan lama inilah yang hendak diberantas oleh Syekh Siti Jenar.

Bagi Syekh, iman bukanlah semata-mata kepercayaan. Iman harus dapat ditransformasikan dalam kehidupan. Iman bukanlah bekal untuk menghadapi kematian sebagaimana kita membawa bekal dalam perjalanan yang jika kita lapar lalu kita makan. Di tangan Syekh, rukun iman melahirkan kemanunggalan iman, sebagai wujud manunggaling kawula klawan Gusti dalam kehidupan nyata di bumi.

Rukun Islam dan Iman tidak hanya dipraktikkan berdasarkan olah budi dan cipta. Bila tidak berada di atas kehendak Tuhan, keinginan akan mengotori jiwa. Hanya bila budi dan cipta telah dipimpin Tuhan, kita akan terlepas dari ketersesatan.

Syekh juga mengupas lugas makna sifat Rasul bagi kehidupan kita, rahasia Sasahidan, dan pandangan revolusioner tentang Hari Akhir.




Resensi Buku:

  [email protected]
oleh: andri darmawan



Add your review for this book!


Buku Sejenis Lainnya:
oleh Miftahul A. Malik
Rp 54.000
Rp 45.900

Suasana malam kota Makkah saat itu tenang dan tenteram. Rasulullah yang masih dalam keadaan duka, baru saja terlelap, saat tiba-tiba terusik ...  [selengkapnya]

oleh Muhammad Daniel
Rp 65.000
Rp 55.250
  [selengkapnya]
oleh Abdul Mun'im Al-Hifni
Rp 139.000
Rp 118.150
Keagungan Muhammad Saw. tak terbantahkan. Tahun berlalu, hari berganti, kajian sejarah Nabi Saw. tidak pernah berhenti. Bahkan, seiring bertambahnya ...  [selengkapnya]
oleh Dr. Nizar Abazhah
Rp 60.000
Rp 51.000

Apa yang dilakukan Rasulullah sehari-hari di rumah?

Bagaimana beliau berinteraksi dengan semua istrinya yang memiliki watak dan ...  [selengkapnya]


Lihat semua buku sejenis »




Advertisement