|
Sinopsis Buku: Buku ini merupakan jilid ke-2 trilogi Kartun Riwayat Peradaban.Dalam buku ini Gonick melukiskan bagaimana peradaban di India dan Tiongkok muncul dan berkembang. Juga dipaparkan bagaimana agama Hindu, Buddha, dan Kristen muncul. Dalam buku ini pula Gonick memperlihatkan bagaimana bangkit dan runtuhnya Kekaisaran Roma.***"Konyol dan asyik. Edan tapi serius. Pas untuk seluruh keluarga"-- Richard Gere, aktor"Seperti buku sebelumnya, Kartun Riwayat Peradaban juga menyenangkan. Menarik, nakal, dengan sudut-pandang global... lebih mantap belajar sejarah dengan buku ini ketimbang buku pelajaran sejarah di sekolah."--Carl Sagan, fisikawan Cornell University"Mestinya Larry Gonick dapat piala Oscar untuk humor dan hadiah Pulitzer untuk sejarah"-- Richard Saul Wurman, penulis Information Anxiety Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: Farid Bachtiar Pelajaran sejarah ketika SMP/SMA merupakan pelajaran yang paling tidak disukai oleh kebanyakan teman saya. Saya mungkin termasuk yang tidak suka, tapi ada seorang guru sejarah dunia ketika saya di bangku SMP pada tahun 1983 yang demikian memukau bagi saya karena gaya mengajarnya menggunakan gaya 'mendongeng'. Nama panggilan guru itu bu Nyoman. Mungkin karena pada dasarnya saya suka dongeng, entah kenapa cerita bu Nyoman tadi melekat di benak saya, sehingga saya - waktu itu - bisa dengan lancar menceritakan sebab terjadinya Perang Dunia II, perjanjian-perjanjian yang memaksa Jerman menelan kekalahan, nama kota dimana perjanjian tersebut diadakan, tanggal, bulan dan tahun. Suatu siang saya mengantar anak saya mencari buku di sebuah toko buku besar, tiba-tiba mata saya tertuju pada buku komik yang berjudul Kartun Riwayat Peradaban, karya Larry Gonick. Saya tidak pernah mendengar nama ini, namun saya terdorong untuk membaca halaman demi halaman komik tadi. Tidak sampai hitungan 2 menit, saya langsung memutuskan membelinya. Keputusan saya ternyata tidak keliru, saya benar-benar larut keasyikan membaca 'dongeng' yang diceritakan Gonick tentang riwayat peradaban dunia. Saya bukan ahli sejarah, tapi gaya narasi yang disajikan dalam komik ini membuat saya terheran-heran. Komik ini mampu menyajikan sejarah secara paralel, lintas ruang dan waktu. Kejadian yang satu berakibat pada kejadian yang lain. Menentukan pilihan-pilihan topik, pelaku utama sejarah, serta rentang masa kejadian pada komik ini tentu saja tidak mudah, apalagi mengemasnya secara ringkas (tapi padat) dalam gaya karikatural yang kocak. Gonick melakukannya dengan sangat baik sekali, didukung dengan riset pustaka yang sangat kaya. Menjelaskan asal muasal alam semesta melalui teori Big Bang yang rumit, sampai dengan kemunculan dinosaurus dan manusia purba diringkasnya dengan narasi dongeng yang membuat saya seperti anak kecil yang keasyikan. Buku yang terdiri dari 3 (tiga) jilid ini sangat sarat dengan pengetahuan sejarah. Pada buku jilid I, Gonick mengawalinya dengan teori Big Bang, yang disusul dengan teori evolusi melalui kemunculan dinosaurus dan manusia purba. Munculnya peradaban Sumeria, Babilonia, dan Mesir kemudian membuat bacaan ini semakin lekat ibarat lintah yang saya tak kuasa untuk melepaskannya. Pada jilid II, Gonick menyinggung kemunculan peradaban India dgn keragaman aliran filsafatnya, Cina dengan intrik keluarga, Roma dengan intrik kekuasaan dan dengan gaya renyah, awal kelahiran Kristen yang kemudian disusul Roma yang Kristen. Disinilah kita mulai dapat merasakan kepiawaian Gonick menyajikan paparan sejarah yang rumit ini menjadi jalinan kisah yang perlahan-lahan terkait satu sama lain, bagaimana kebudayaan yang satu mempengaruhi kebudayaan yang lain. Pada jilid III, dongeng Gonick semakin dalam menceritakan konstelasi politik negara dan agama, kelahiran Islam, perseteruan yang kemudian melahirkan dua kubu Kristen Roma dan Ortodoks, bagaimana Cina di bawah Kubilai Khan, pengaruh serbuan Jenghis Khan ke Baghdad, perang Salib, emas Afrika yang mengalir ke Eropah melalui Mesir lalu ke Venesia, dan bagaimana seorang Columbus memperoleh dana untuk memulai petualangannya mengelilingi dunia dan menemukan benua Amerika. Saya tidak bisa tidak harus mengakui Gonick yang dengan sangat jenius mampu menuangkan rangkuman sejarah panjang dan rumit ini ke goresan kuasnya yang nakal dan kocak, plus komentar-komentar yang cerdas. Gonick mengingatkan saya kepada bu Nyoman, guru sejarah saya ketika SMP. Seandainya beliau pintar menggambar, saya bisa pastikan beliau akan mengajar sejarah kepada kami para muridnya dengan cara Gonick. Cerdas dan berkualitas! Terima kasih bu Nyoman, terima kasih Larry Gonick. ![]()
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |