|
Sinopsis Buku: Saat usaha mulai membuahkan hasil. Tentunya Anda ingin mengembangkannya dengan lebih baik lagi. Salah satu caranya dengan menggandeng seorang mitra yang kompeten. Namun jangan gegabah. Salah memilih mitra bisnis bisa berakibat fatal!. Bukan sukses yang Anda raih justru kesialan atau ketidak beruntungan akan menghampiri diri Anda. Untuk memilih mitra usaha baru, Anda harus ekstra hati-hati. Oleh karena itu seorang mitra usaha yang dipilih sebaiknya merupakan kepanjangan tangan Anda untuk mengerjakan apa yang tidak sempat Anda lakukan.
Untuk menjawab bagaimana cara menentukan mitra usaha yang cocok untuk diri Anda, telah terbit buku terbaru dari Yayasan Bina Karsa Mandiri yang berjudul �Menentukan Mitra Usaha� yang merupakan buku ke empat sebagai lanjutan dari Seri Wirausaha Praktis �Selalu Ada Peluang� buku pertama, �Usaha Yang Cocok Untuk Anda� buku kedua dan � Mulai Usaha Dari No� buku ketiga. Pada buku ini Anda di ajak untuk mengenali kekuatan dan kelemahan Anda. Dengan demikian Anda bisa mengisi �celah� yang Anda miliki dengan membentuk sebuah tim kerja bersama orang-orang memiliki pola pikir dan cara kerja yang sama dengan diri Anda. Selain itu buku ini juga mengajarkan bagaimana cara agar dapat mengenali lebih cermat calon mitra usaha Anda sehingga dapat membantuk Anda di dalam memilih �mitra usaha� yang tepat bagi usaha yang sedang Anda jalankan. Didalam memilih mitra usaha ada banyak cara yang bisa Anda lakukan, misalnya melalui cara pendekatan, mencari tahu reputasinya melalui referensi orang lain. Buku ini mengingatkan agar kita jangan menilai seseorang dari sudut logika (penampilan, tata kramanya saja). Sebab penampilan luar seseorang bisa menipu. Untuk itu buku ini sangat tepat dan layak dibaca bagi Anda yang ingin mengetahui dari sudut apa yang tepat untuk menentukan Mitra Usaha yang tepat?. Buku setebal 107 halaman ini banyak mengupas kisah dan pengalaman menarik dari beragam pengusaha yang sukses di dalam memilih mitra usaha. Misalnya, yang dilakukan oleh untuk menggerakkan kembali kain tenun pa�a, Siti Akmal mendorong para pengrajin untuk menenun kain pa�a dengan bantuan modal Rp. 3 juta dari PT. Pos and Giro tahun 1977, bantuan dari BKKBN untuk kredit usaha sebesar Rp. 4,5 juta dan subsidi BBM sebesar Rp.50 juta. Dengan bantuan tersebut Akmal bisa memberikan pinjaman uang modal untuk per lembar songket sebesar Rp.40 ribu hingga 50 ribu kepada para pengrajin yang tergabung dalam kelompok Samangawa. Untuk pemasarannya Akmal menjualnya kepada para turis asing, pengusaha dan rekan kuliahnya yang tinggal di Jakarta, Jateng, Jatim, dan Bali. Berkat kerjasama manis antara Akmal dengan para pengrajin, membuat para pengrajin semakin kreatif memunculkan motif baru pada hiasan kain tenun songket mereka, yang kini berjumlah sembilan motif seperti, nggusu waru, weri, wunta cengke, kakando, bungo satako, sarung nggoli. Kain tenun pa�a kini menjadi milik semua kalangan bukan dominasi para raja di istana atau sekadar disimpan di dalam lemari. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |