|
Sinopsis Buku: Bagian paling menarik dari ajaran moral Islam adalah bahwa setiap manusia yang berdosa diberi kesempatan untuk bertobat. Manusia memang diciptakan sebagai tempat kesalahan (khatha) dan lupa (nisyan). Namun, Allah tetap mengampuni setiap kesalahan manusia.
Tentu saja tidak segampang itu kesalahan manusia dapat diampuni oleh Allah. Syarat paling penting untuk bertobat adalah perasaan menyesal dan bertekad untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa. Melakukan tobat juga harus didasari keikhlasan; karena Allah semata. Ia tidak boleh dilakukan karena alasan-alasAn duniawi seperti takut kehilangan jabatan, karena dimarahi orang atau mengharapkan dinilai baik oleh orang lain. Sikap teguh orang-orang yang bertobat ini ternyata menjadi kisah yang sangat baik untuk disimak. Mereka telah menggores lembaran jiwanya dengan tinta air mata menjadi cerita-cerita, menyusun rintihan-rintihan menjadi syair, dan merangkai tangisan-tangisan menjadi khutbah yang serat makna. Orang-orang yang bertobat akan melepaskan dirinya dari belenggu hawa nafsu, membebaskan dirinya dari penjara kemaksiatan, dan mengeluarkan dirinya dari jerat-jerat kealpaan. Buku ini memotret kisah pertobatan para nabi, orang-orang saleh, dan orang-orang yang tersadarkan dari lembah dosa. Inilah buku yang ditulis karena rasa rindu yang mendalam kepada kisah-kisah mereka. Juga karena sukacita terhadap kondisi-kondisi mereka serta sebagai suri teladan di dalam tobat; kembalinya mereka ke pangkuan Allah SWT dengan segala ketulusan. Buku ini dibingkiskan untuk orang yang bertekad kuat untuk bertobat, bagi siapa pun yang berpikir untuk bertobat, dan siapa pun juga yang berusaha berpaling dari tobat. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |