|
Sinopsis Buku: Hawa pedang tajam menggidik rasa,suara seruling lembut bagai air mengalir.Seorang pahlawan tak boleh melelehkan air mata,ubahlah jadi cucuran darah sejati.Pengembara tiga kali bernyanyi,hanya menyanyikan lagu pahlawan.Pengembara tanpa tempat huni,pahlawan tanpa air mata.Sewaktu pedang ini keluar dari tempaan, sudah terlihat cahaya keganasan dari ujungnya.Semacam cahaya buas berfirasat buruk.Tanpa terasa meleleh air matanya membasahi pedang, membentuk sebuah bekas tetesan ari mata pada tubuh pedang itu.Pedang terkutuk yang akan merenggut anak lelaki keturunannya.Itulah sebab ia menetes air matanya.Mampukah Siau-ko mematahkan kutukan yang melekat pada senjatanya itu?Siapakah si misterius yang selalu mengincar pedangnya itu?Sejak kemunculan pedang tersebut, dunia persilatan menjadi ikut bergolak.Dua kutub kekuatan saling menyerang dan menghancurkan.Siu-ko harus bertahan.Dunia persilatan harus kembali tenang.Mampukah Siau-ko lolos dari ujian berat jebakan yang ditebar oleh para pesohor dunia persilatan?Apakah Siau-ko akan tercatat sebagai pahlawan...?, atau pecundang...?***Pedang Tetesan Air MataRoman silat tentang arti cinta dan makna kesetiaan akan persahabatan.Tentang air mata,... dan darah pahlawan.--Rieza F. Muliawan Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |