|
Sinopsis Buku: Buku ini berisi 125 sajak Joko Pinurbo yang pernah dimuat dalam Celana, Di Bawah Kibaran Sarung, dan Pacarkecilku, trio kumpulan puisi yang telah memper-kenalkan penyairnya sebagai salah satu ikon penting dunia perpuisian Indonesia modern. Jokpin (demikian penyair ini kerap disapa) mematahkan stigma bahwa puisi sulit dibaca. Jokpin tidak bersusah-susah dan menyulitkan pembaca dengan metafora atau idiom menyesatkan seperti yang cenderung dilakukan banyak penyair lain di tanah air kita. Buku ini merupakan dokumentasi karya yang sangat berharga dari penyair yang telah menerima berbagai penghargaan sastra.
PACARKECILKU untuk Anggra Pacarkecilku bangun di subuh hari ketika azan datang membangunkan mimpi. Pacarkecilku berlari ke halaman, menadah hujan dengan botol mainan, menyimpannya di kulkas sepanjang hari, dan malamnya ia lihat di botol itu gumpalan cahaya warna-warni. Pacarkecilku lelap tidurnya, botol pelangi dalam dekapnya. Ketika bangun ia berkata: "Tadi kau ke mana? Aku mencarimu di rerimbun taman bunga." Aku terdiam. Sepanjang malam aku hanya berjaga di samping tidurnya agar dapat melihat bagaimana azan pelan-pelan membuka matanya. Pacarkecilku tak akan mengerti: pelangi dalam botol cintanya bakal berganti menjadi kuntum-kuntum mawar-melati yang akan ia taburkan di atas jasadku, nanti. (2001) Kerap saya menonton ia membacakan sajaknya. Penyair ceking itu membaca tanpa ekspresi. Namun kekuatan kata-katanya senantiasa membuat orang tergelitik. ...sajak-sajak itu seolah melampaui estetika, menyentuh wilayah peka manusia. Ayu Utami, 2005 ...Saudara Joko Pinurbo memang memberikan warna yang sama sekali baru dalam puisi Indonesia. ... Dia itu menggunakan suatu cara pengungkapan yang mungkin orang lain dulu tidak pernah mau mengembangkannya. Sapardi Djoko Damono, 2002 Penyair kelahiran 1962 ini adalah antipoda puisi lirik sekaligus puisi protes. Ia berhasil membangkitkan bahasa sehari-hari dengan frasa yang terang sebagai alat puitik.... ...puisi Pinurbo bercerita dengan gamblang, tapi dengan aforisme yang mengejutkan di sana-sini. Nirwan Dewanto, 2002 ...sajak-sajak yang bercerita dengan kuat, yang menyuling drama pertemuan manusia, tak mati-mati dalam ingatan.... Hasif Amini, 2003 Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |