|
Sinopsis Buku: Bagaimana bisa seorang wanita yang sensual yang membutuhkan seorang pria untuk nafsunya, seorang lagi untuk cintanya, dan seorang lagi untuk siksanya jatuh cinta hanya pada seorang pria? Aku tak yakin apakah semua kekasihnya dapat dimasukkan ke salah satu kategori ini, tapi aku yakin bahwa ia telah memilihku untuk disiksa.
Karena takut kehilangannya, aku menghinakan diriku sampai pada derajat yang terendah; bahkan kutiru gaya, sikap, dan sisi-sisi menarik dari para kekasihnya, namun ujung-ujungnya aku hanya menjadi seorang germo yang menyedihkan...Kemiripan yang paling menyiksaku adalah kemiripan cintaku dengan cinta rakyat jelata terhadap si pelacur, istriku. Ia, bagaimanapun, lebih cenderung kepada mereka.... Aku menjulukinya pelacur karena menurutku tak ada kata-kata yang pas untuknya kecuali kata itu. Aku enggan menggunakan kata istriku, karena hubungan suami-istri tak ada di antara kita; jadi dengan begitu, jika aku menggunakan kata istriku, maka aku berarti menipu diriku sendiri.The Blind Owl adalah tonggak sejarah bukan hanya bagi kesusastraan Persia namun juga bagi kesusastraan dunia. Michael Beard, Profesor di University of North Dakota The Blind Owl dianggap sebagai karya terpenting dalam kesusastraan Iran modern. Ia adalah kisah tentang kehilangan dan kemerosotan spiritual. Masterpiece Sadeq Hedayat ini menguak keputusasaan seorang lelaki muda setelah kehilangan kekasih misteriusnya. Seiring dengan terseretnya sang tokoh ke dalam jurang kegilaan secara bertahap, pembaca akan terjebak dalam badai pasir pandangan suram Hedayat tentang kondisi manusia. The Blind Owl, yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, kerap dibandingkan dengan karya-karya Edgar Allan Poe, Fyodor Dostoyevsky, dan Howard Lovecraft. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |