|
Sinopsis Buku: Seribu tahun yang lalu, ketika Eropa masih terlelap dalam Abad Kegelapan, ilmuwan-ilmuwan Islam seperti Al Hazn ataupun Al Biruni sudah menghidupkan metode eksperimental yang tak pernah dikenal oleh para pemikir besar Yunani. Metode yang kemudian menjadi dasar pembangunan sains modern ini, memang membawa dunia Islam pada puncak kegemilangan peradabannya.Tetapi kini, tak diragukan lagi bahwa dari seluruh peradaban di planet ini, sains menempati posisi yang paling lemah di dunia Islam. Kenyataan ini memang merisaukan siapa pun, karena kelangsungan hidup masyarakat pada zaman ini secara langsung tergantung pada penguasaannya atas sains dan teknologi.Lalu, apa yang salah? mengapa kita , umat Islam, kini begitu terpuruk? Jawabnya adalah karena kita telah mengabaikan pendidikan ala Islam, seni pendidikan terbaik yang pernah ada.Melihat kenyataan ini, kita tidak bisa hanya mengenang masa lalu saja, tetapi harus lebih dari itu. Kita harus kembali mempraktikkan seni pendidikan Islami, menjadi maestro dalam mendidik generasi muda kita, anak cucu kita. Bukankah kita ingin agar anak-anak kita menjadi seperi Ibnu Sina (Avicenna), Doctor Muslim yang masyhur; atau seperti Jabir ibnu Hayyan (Geber),'Bapak Ilmu Kimia Modern'?Buku ini mengupas habis apa dan bagaimana pendidikan Islam itu, membahas tuntas setiap aspeknya. Buku ini perlu dijadikan pegangan bagi semua kalangan (terutama para orang tua dan pendidik) yang peduli pada masa depan generasi mendatang, masa depan anak cucu kita. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |