|
Sinopsis Buku: Pelita itu di dalam kaca. Kaca itu laksana bintang berkilau yang dinyalakan dengan minyak pohon yang diberkahi, yaitu pohon zaitun yang tidak tumbuh di timur maupun di barat, yang minyaknya (saja) hampir-hampir menyala-nyala, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya; Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki. (Q.S. al-Nr[24]: 35)Inilah karya mistik seorang filosof masyhur yang mencetuskan mazhab baru di bidang filsafat pada zamannya. Di samping karya monumentalnya, Hikmah Filsafat Pencerahan, Haykal al-N-r ( Altar-Altar Cahaya ) ini merupakan bagian penting dari warisan tasawuf: sebuah risalah-klasik tentang tatanan cahaya. Suhraward mengungkap penciptaan melalui emanasi dari sumber utama Cahaya, yakni Allah. Menurutnya, Cahaya Tertinggi (Allah) ini menyinari segala sesuatu dan dipantulkan oleh segala sesuatu: melalui matahari, api pada segala unsur, dan di dalam jiwa manusia. Tersaji sebagai sebuah dokumen yang memiliki kedalaman religius, buku ini merupakan sumbangan penting bagi dialog-gialog sejenis yang sedang dan akan dilakukan. Gaya penyajiannya sengaja dibiarkan utuh. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |