|
|
Sinopsis Buku: Awalnya, hanyalah mengenai lukisan celeng, tapi kemudian buku ini bercerita tentang politik, metal, tingkah laku, kemunafikan, kekejaman, kejahatan, dendam, nafsu, naluri, dan nasib manusia yang laksana celeng. Buku ini bagaikan mengulang kata-kata filsuf Friedrich Nietzche; binatang buas itu belum mati, dalam peradaban modern ini binatang buas itu masih hidup, makin hidup, malahan ia dilahirkan.
Resensi Buku:
Tentang Pengarang:
 Sindhunata,lahir di Batu,Malang 12 Mei 1952, adalah wartawan Kompas dan kini pemimpin redaksi majalah Basis. Sebelumnya, selama tiga tahun (1974-1976) ia ikut membantu mengasuh ruangan pendidikan dan sastra majalah Teruna, terbitan PN Balai Pustaka. Studi sarjananya diselesaikan di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta, tahun 1974-1980. Tahun 1983 ia tamat dari Institut Filsafat Teologi Kentungan,Yogyakarta. Studi doktoral untuk bidang filsafat di Hochshule fur Philosophie,Philosophische Fakultat Sj di Munchen,ia jalani tahun 1986-1992,dan lulus dengan predikat sumacumlaude.Buku-bukunya yang sudah terbit:Dilema Usaha Manusia Rasional, Kritik Masyarakat Modern oleh Max Horkheimer dalam Rangka Sekolah Frankfurt (1983),Mengapa Aku Mencintaimu,Oh Maria (1986), Air Penghidupan, Peziarahan ... [ selengkapnya]
|
Buku Sejenis Lainnya:
Lihat semua buku sejenis »
 Advertisement
|
|