|
Sinopsis Buku: Dahlia Sigit memiliki semua yang diidamkan setiap wanit: wajah yang cantik, potongan yang menggiurkan, jabatan yang penting, suami ynag penurut dan kekasih yang bonafid. Yang tidak dimilikinya justru usia panjang untuk menikmati semuanya itu.Beberapa saat sebelumnya ia masih tergolek dalam pelukan hangat yang menggairahkan saat berikutnya ia sudah terkapar kaku di lantai dengan darah mengucur dari lambungnya.Siapakah yang memotong pendek bunga yang sedang mekar-mekarnya ini?Kapten Polisi Kosasih dan rekannya Gozali menjadi pusing karena ternyata ada banyak orang yang mempunyai alasan menghendaki kematiannya. Seorang suami yang cemburu, seorang istri yang marah, seorang saingan yang iri hati, seorang kekasih yang mungkin terpojok, seorang janda yang suaminya kena rebut, beberapa rekannya sekantor yang membenci sikap sok kuasanya, dan seorang tukang jaga yang mungkin kepergok mencuri. Siapa dari antara mereka yang bertanggung jawab ata kematiannya?Tiba-tiba di luar dugaan seorang bujangan tua yang selama ini diketahui hidup tenang dan jujur mengakui ialah yang telah melenyapkan nyawa Dahlia Sigit. Bisakah polisi mempercayainya?Cinta, dendam, ketemakan, amarah, kasih sayang semuanya merupakan serentetan emosi yang menguasai kehidupan manusia yang sering menyebabkan manusia melupakan karunia dan kemurahan Allah. Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: Indah Astrid Berawal dari menerjemahkan novel-novel Agatha Christie, S.Mara Gd mulai menulis novel pertamanya, Misteri Dian yang Padam. Pada tahun 1984 (diterbitkan tahun 1985). Tokoh yang diciptakannya adalah seorang kapten polisi bernama Kosasih dan sahabatnya yang punya latar belakang hitam, Gozali. Sejak itu novel-novel tentang petualangan dua serangkai, Kosasih dan Gozali, dalam melacak para kriminal mengalir terus. S. Mara Gd memadukan logika dan humor dalam bahasa sehari-hari yang menarik, di sana-sini diwarnai oleh dialog Suroboyo-an. Lokasi ceritanya umumnya mengambil tempat di Surabaya dan sekitarnya. Novel ini diterbitkan pertama kali pada Oktober 1985 dan pada Juni 2001 sudah mencapai cetakan kelima. Novel ini mengisahkan tentang kematian misterius seorang wanita yang gemar merebut suami orang, yaitu Dahlia Sigit. Ketika masih hidup ia dibenci para wanita namun disukai para lelaki karena kecantikannya. Kematiannya merebut perhatian banyak orang dan juga membingungkan pihak kepolisian karena banyaknya orang yang masuk ke dalam daftar pelaku. Banyak cerita menarik yang ditampilkan S. Mara Gd. Dan setiap kisah yang ditampilkan memiliki benang-benang saling berhubungan satu sama lain. Novel ini diawali dengan pertemuan antara Lisa Kamaludin dan Nunuk yang melaporkan tentang perselingkuhan suaminya Kamaludin dengan pembantu pribadinya, Dahlia Sigit. Alur yang ditampilkan dalam novel ini adalah alur maju dan memudahkan kita untuk memahami isi cerita. Dengan membaca novel ini kita harus memahami isi cerita karena setiap kisah di dalamnya saling berkaitan. Perwatakan yang ditampilkan dalam novel ini memunculkan segala sifat manusia dalam kehidupan nyata, baik sifat yang buruk maupun yang baik. Seperti tokoh Dahlia Sigit yang cantik dan mempunyai jabatan penting namun gemar menggoda dan merebut suami orang. Setiap tokoh mempunyai karakter yang kuat. Cinta, dendam, ketamakan, amarah, kasih sayang. Semuanya merupakan serentetan emosi yang menguasai kehidupan manusia yang sering menyebabkan manusia melupakan karunia dan kemurahan Tuhan. Di dalam novel ini, S.Mara Gd menggunakan sudut pandang orang ketiga. Penulis menjadi pengamat dari isi cerita dalam novel ini. Kisah cerita ini diawali dengan pertemuan antara Lisa Kamaludin dan Nunuk yang melaporkan tentang perselingkuhan antara Kamaludin dan Dahlia Sigit. Dahlia Sigit memiliki semua yang diidamkan setiap wanita: wajah yang cantik, potongan yang menggiurkan, jabatan yang penting, suami yang penurut dan kekasih yang bonafid. Yang tidak dimilikinya justru usia panjang untuk menikmati semuanya itu. Beberapa saat sebelumnya ia masih tergolek dalam pelukan hangat yang menggairahkan saat berikutnya ia sudah terkapar kaku di lantai dengan darah mengucur dari lambungnya. Siapakah yang memotong pendek bunga yang sedang mekar-mekarnya ini? Kapten Polisi Kosasih dan rekannya Gozali menjadi pusing karena ternyata ada banyak orang yang mempunyai alasan menghendaki kematiannya. Seorang suami yang cemburu, seorang istri yang marah, seorang saingan yang iri hati, seorang kekasih yang mungkin terpojok, seorang janda yang suaminya kena rebut, beberapa rekannya sekantor yang membenci sikap sok kuasanya, dan seorang tukang jaga yang mungkin kepergok mencuri. Siapa dari antara mereka yang bertanggung jawab atas kematiannya? Tiba-tiba di luar dugaan seorang bujangan tua yang selama ini diketahui hidup tenang dan jujur mengakui ialah yang telah melenyapkan nyawa Dahlia Sigit. Bisakah polisi mempercayainya? Untuk mengetahui kisah lanjutannya Anda dapat membaca novel ini dan temukan misteri gugurnya sekuntum dahlia yang sedang mekar-mekarnya ini. Novel ini memberikan kebebasan bagi pembaca untuk berimajinasi. S.Mara Gd memperlihatkan upaya kreatif dalam menafsir sebuah ide berupa imajinasi yang kemudian diwujudkan ke dalam sebuah tulisan. Awalnya pembaca dibawa oleh penulis untuk berimajinasi mengenai seperti apa kejadian pembunuhan itu. Dengan gaya bahasa yang menarik, pembaca di buat penasaran oleh penulis. Tetapi dengan rangkaian kata yang menarik semua itu terlihat sangat hidup seakan-akan pembaca berada di tempat yang sama dan juga merasakan ketegangan yang dialami oleh tokoh di dalam cerpen ini. Unsur-unsur emosi, ekspresi pun dirasakan oleh pembaca. Bahasa yang digunakan mudah dipahami sehingga pembaca tidak kesulitan dalam menafsirkan isi cerita. Disamping keunggulan, novel ini juga mempunyai kelemahan. Banyak hal yang tidak penting atau tidak ada kaitannya dengan pokok permasalahan dan diceritakan secara bertele-tele. Seperti di halaman 214 diceritakan mengenai pihak kepolisian yang sedang meminta informasi dari Samsul Bakhtiar dan Lisa Kamaludin tetapi pembicaraan tersebut tiba-tiba berubah menjadi argumentasi dari Samsul Bakhtiar mengenai teori cinta yang sama sekali tidak penting dan menghabiskan lima halaman hingga akhirnya kembali ke pokok permasalahan. Selain itu juga S.Mara Gd juga terlalu panjang saat menceritakan mengenai masa lalu tokoh Gozali yang merupakan sahabat kental Kapten Polisi Kosasih. Dapat dilihat di halaman 93 hingga halaman 101, membuat pembaca bosan dengan cara bercerita yang terlalu berlete-tele. Membaca novel ini akan memberikan wawasan baru bagi kita. Begitu banyak hal yang dapat kita pelajari dari novel ini dan kita ambil hikmahnya. Dari sini pula kita dapat membayangkan betapa besar dendam yang terpendam di dalam hati manusia. Ketamakan dapat membuat manusia jatuh ke dalam dosa bahkan kematian. Cinta yang terlalu berlebihan pun dapat membawa bencana. Dari sini pula kita bisa membayangkan betapa besar pengaruh emosi pada diri manusia. Novel ini sangat menarik dan layak untuk dimiliki. ![]()
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |