|
Sinopsis Buku: Tragedi besar selalu menyisakan kesempatan bagi umat manusia untuk merenung dan memperbaiki kekeliruan maupun ketidaksadarannya. Jumlah korban yang mencapai ratusan ribu jiwa akibat gempat bumi dan badai tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 lalu, semestinya sudah cukup menjadi alasan bagi masyarakat Indonesia untuk mencari makna dan pelajaran di balik bencana besar ini.Sayangnya, tak semua orang merasa perlu belajar dan berubah. Dengan menyebuat bahwa tragedi tsunami adalah "cobaan" atau "azab Tuhan" misalnya, maka tak ada lagi ruang tersisa bagi manusia untuk memperbaiki kesalahyannya - karena semua adalah urusan Tuhan dan di luar kemampuan manusia untuk memahami.Membaca Ayat-Ayat Allah dari Tragedi Tsunami adalah upaya dari sejumlah orang yang merasa perlu mencari tahu di manakah kesalahan kita, secara individual maupun kolektif, yang turut memberikan kontribusi bagi apa yang terjadi di Aceh. Menurut buku ini konsepsi kita yang keliru tentang Tuhan serta budaya kekerasaan yang kita biarkan terus terjadi, sama-sama merupakan "sumbangan kita" bagai tragedi Aceh.Yang menarik, buku ini juga menyinggung penemuan ilmu pengetahuan modern tentang hubungan alam, khususnya air, terhadap kesadaran manusia.Menampilkan sejumlah tokoh muda visioner serta spiritualis universal, buku ini adalah "pengetuk pintu" bathin bagi mereka yang mendambakan kebangkitan Indonesia menuju masa depan yang lebih damai, sadar dan beradab.***"Tsunami adalah sebuah ayat dari Tuhan. Dan saya percaya peringatan ini bagi kita semua, bukan bagi orang Aceh saja. Orang Aceh dipilih oleh Tuhan tapi peringatan ini bagi kita semua. Jangan sampai kita kehilangan maknanya." - Anand Krishna. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |