|
Sinopsis Buku:
Mengapa Ibnu Abbas dan Ibn Sirin bersikap demikian? Apakah mereka tidak membenarkan pernyataan Nabi sendiri yang menyatakan bahwa orang yang melihatnya dalam mimpi sesungguhnya benar-benar melihat sosok Nabi? Buku ini juga memaparkan sisi-sisi manusiawi Nabi Muhammad yang menyuburkan kerinduan kita kepada sang Junjungan: Pada kejadian apa Nabi menangis? Apa yang Nabi lakukan untuk menghalau kesedihan? Doa seperti apakah yang Nabi panjatkan untuk menepis kegalauan? Nabi pernah dua kali keliru hingga dua kali pula ditegur Allah. Kekeliruan apakah itu? Ada tiga dimensi dalam Islam yang dalam hadis Nabi disebut secara urut: iman, islam, ihsan. Apa makna pengurutan itu? Kisah-kisah sarat hikmah tentang para sahabat Nabi dan orang-orang saleh melengkapi karya berharga ini. Ibarat camilan, Mimpi Bertemu Nabi asyik dinikmati untuk mengisi waktu senggang. Tapi ini camilan sehat: kisah dan hikmahnya tak hanya nikmat, tapi juga sarat gizi. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |