|
Sinopsis Buku: Lahir dan besar di Pademangan, sisi kumuh Ibukota, Epi mencuat menjadi Ikke Nurjanah, penyanyi dangdut kenamaan berkat dukungan Imam Badawi dan Mama. Bolak-balik Jakarta-Surabaya dengan kereta api untuk rekaman serta menempuh jalan darat demi manggung di berbagai pelosok Jawa, mengisi awal kariernya. Keartisan Ikke dimatangkan dengan timpukan sandal penonton, bayaran berupa recehan di kantong kresek, nyatut umur demi tampil di TVRI, jahitan di wajah karena tabrakan mobil, "diculik" di Timor Timur, serta pentas dan mengajar di universitas di Amerika. Melesat bersama Sun Sing Suwe dan Terlena justru menjadikan Ikke semakin rendah hati, rajin berguru pada senior, menghargai perjuangan pedangdut kota kecil, hangat dalam ikatan keluarga besar, serta menghormati diri sendiri. Tak heran dia diganjar belasan penghargaan, undangan manggung di berbagai negara, serta membintangi iklan berbagai produk. Kegagalan perkawinan, kebangkrutan finansial, serta rayuan terjun ke dunia politik tidak "ujug-ujug" mengacaukan pilihan hidup Ikke yang berpendidikan S1. Dia tetap setia, teguh, dan bertekad terus memajukan dangdut. Bahkan, Ikke komit untuk berdangdut tanpa goyang berlebihan dan pakaian vulgar. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |