|
Sinopsis Buku: Segala di dunia ini berawal dari kemustahilan. Semua terasa tidak mungkin pada awalnya. Namun, segalanya menjadi mungkin dengan kerja keras. Mimpi Ugi untuk menjadi menteri terdengar seperti angan-angan belaka. Dia, si anak pinggiran ibu kota, yang sudah berbulan-bulan menunggak SPP dan terancam tidak boleh ikut ujian. Ugi kadang merasa hampir putus asa. Dia pun sering kali merasa iri melihat mereka yang kaya dan hidup senang di ibu kota. Terkadang, Ugi menyesalkan keputusan keluarganya untuk pindah ke ibu kota. Hidup mereka tidak semakin baik, malah sengsara. Bapaknya yang dulu pegawai kantoran sekarang hanya berjualan bubur kacang hajau. Utang keluarganya menumpuk. Perekonomian negeri kala itu pun tak menjanjikan kehidupan yang lebih baik. Dan, Ugi harus bekerja keras untuk terus sekolah, mulai menjadi tukang kuli angkut pelabuhan sampai tukang parkir di bioskop. Jakarta memang menjanjikan banyak mimpi. Tapi, apakah mimpi Ugi untuk menjadi menteri adalah salah satunya? *** "Ugi menceritakan betapa keterbatasan bisa dikalahkan oleh semngat pantang menyerah dan kegigihan memperjuangkan mimpi. Buku yang mencerahkan." - Andy. F. Noya, Host Kick Andy TENTANG PENULIS Guntur Alam, lahir di Tanah Abang, Muara Enim, Sumatra Selatan, 20 November 1986 dari sepasang kekasih, Arianton (alm.) dan Yuliana. Menyukai buku cerita sejak belum bisa membaca alias merepotkan saudara-saudaranya untuk menjadi tukang baca. Dia gemar menulis cerita pendek dan cerita-ceritanya sudah dimuat di beberapa media massa seperti Kompas, Tempo, Jawa Pos, Femina, Nova, dan lain-lain. Laki-laki dalam lingkaran Manusia-Air dalam ilmu astronomi ini sudah menerbitkan beberapa novel, salah satunya JURAI–Kisah Anak-Anak Emak di Setapak Impian yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada 2013. Bila ingin berbincang, silakan menyapanya di @AlamGuntur. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |