Menggugat adalah melakukan protes dalam bentuk yang lain. Pemerintah yang tak adil niscaya membuat rakyat jengkel dan frustrasi. Jika keadilan tak bisa diharapkan dari penguasa di bumi, maka tak ada cara lain, rakyat menggugat secara simbolis, meminta keadilan "pemerintah langit". Dan ketika Semar, simbol rakyat, marah besar, jangankan penguasa di bumi, dewa-dewa pun kalah. Esai-esai Mohamad Sobary di buku ini menarasikan bagaimana ketimpangan terjadi di berbagai bidang: sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Di pihak lain, rakyat siap menggugat bila keadaan tak bisa lagi ditoleransi.
"Dengan senjata kebenaran untuk menegakkan kebenaran dan menata keadilan, Semar siap melakukan apa saja. Tapi Semar mengutamakan dialog dan segenap jalan damai. Pendeknya, keadaan tertata baik kembali. Semar turun kembali ke dunia dan menjalankan tugasnya sebagai pelindung para Pandawa," tulis Sobary.