Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. (Sukarno, 17 Agustus 1945)
Gerakan masyarakat partisipatif tidak dapat dibendung lagi! Cita-cita gerakan itu hanya satu, yakni melahirkan tindakan nyata demi mengubah nasib bangsa Indonesia menjadi lebih berdaulat di negeri sendiri.
Buku Jalan Kemandirian Bangsa lahir dari prakarsa Seknas Jokowi, yang disusun sebagai sebuah pemikiran kritis-reflektif untuk menyusun kerangka kerja ke depan dan pilihan paradigmatik yang harus diambil oleh bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan ajaran Trisakti.
***
Jalan Kemandirian Bangsa yang disusun oleh Seknas Jokowi di sini menegaskan bahwa kemandirian bukanlah isolasi diri dari pergaulan dunia, bukanlah keengganan untuk maju, bukanlah sikap gebyah-uyah menolak kerja sama dengan siapa pun karena merasa bisa mengatasi segala sesuatunya sendiri saja. Kemandirian di sini terlihat sebagai upaya untuk mengatasi berbagai rintangan dan masalah dengan berpijak pada kepentingan dan kekuatan sendiri. Kerja sama dilakukan tetapi dengan pijakan yang jelas, sehingga memang kepentingan nasional yang diutamakan di dalam prosesnya.
- Ir. Joko Widodo; Calon Presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Jalan kemandirian adalah soal yang berkaitan dengan kualitas pemimpin Indonesia. Bagaimana Indonesia mendorong dan melahirkan para pemimpin yang jujur, sederhana, dan berintegritas di semua wilayah dan lapisan masyarakat. Sudah waktunya Indonesia mendapatkan pemimpin yang berperilaku penuh kesederhanaan, jujur, dan bersih agar menjadi teladan bagi kebangkitan Indonesia. Pemimpin yang memecahkan masalah, yang mampu memperbaiki birokrasi dan memulihkan kejujuran dan moralitas publik.
- Drs. H. Sidarto Danusubroto, S.H; Ketua MPR RI