"Udah, kalo lo takut. Lo ga usah ikut tawuran. Trus besok lo dateng ke sekolah pake rok! Ato lo ga usah sekolah lagi di sini aja sekalian. Lo cuma malu-maluin sekolah kita aja!"
Suatu pagi, ketika berangkat ke sekolah, motor Terry bersinggungan dengan mobil sport milik Bobby, anak sekolah tetangga. Kejadian itu cukup menjadi alasan bagi dua sekolah menengah atas yang letaknya bersebelahan itu untuk tawuran. Masing-masing pun menyiapkan gengnya. Pelajar cowok yang menolak ikut lantas menjadi olok-olok dan disuruh pakai rok.
Demi gengsi, dan demi nama sekolah (yang sebetulnya tidak kenapa-kenapa juga) dua geng sekolah ini pun tawuran sepulang sekolah. Dengan ”kreatif” mereka memakai rantai sepeda, penggaris besi, gesper, dan benda lain yang bisa digunakan sebagai senjata. Para pelajar itu saling baku hantam sampai terlambat menyadari betapa murah nyawa mereka pertaruhkan di ajang adu jotos kelas sekolahan itu. Betapa sia-sianya masa remaja. Betapa tak bernilainya perjuangan dan kasih sayang orangtua yang telah bersusah payah mencari uang demi pendidikan mereka.
Sahabat Langit berkisah tentang persahabatan, gejolak masa muda, cinta remaja, juga tentang harapan akan masa depan yang lebih cerah.
***
Novel ini mengangkat cerita keseharian dan anak muda banget, melukiskan sebuah persahabatan yang indah.
- Ardina Rasti; Penyanyi, artis, dan duta anti kekerasan
Novel ini merupakan salah satu upaya jitu untuk mencari solusi tawuran.
- Baskara T. Wardaya; Sejarawan