|
Sinopsis Buku: Apa yang terjadi sejak John Wood meninggalkan Microsoft untuk mengubah dunia? Pada 1999, di usia 35 tahun, John Wood meninggalkan karier menterengnya di Microsoft untuk mendirikan Room to Read (Ruang Baca), organisasi nirlaba yang mempromosikan pendidikan, kesetaraan gender, dan minat baca bagi anak-anak di seluruh dunia. Ia membawa pelajaran berharga dari dunia usaha ke sektor nirlaba dan, hasilnya sungguh spektakuler. John Wood meyakini bahwa perubahan dunia dimulai dari anak-anak yang terdidik dan melek aksara. Melalui Room to Read, ia pun gigih membangun ribuan perpustakaan di berbagai belahan dunia, menguatkan kesetaraan gender melalui beasiswa pendidikan bagi anak perempuan, serta menerbitkan bermacam buku untuk anak-anak dalam bahasa ibu mereka. Maka, berkat Room to Read, lebih dari tujuh juta anak miskin kini dapat merasakan manfaat buku dan pendidikan. Kisah ihwal John Wood, Room to Read, dan jutaan anak miskin yang ia kasihi adalah cerita utama buku ini. Inilah catatan mengagumkan ihwal orang-orang yang penuh kecintaan membantu orang lain yang tak berdaya. Buku ini telah menggerakkan banyak orang kaya, pejabat pemerintah, dan kaum filantropi. Kisahnya begitu menggugah dan menginspirasi. *** "Bayangkan apa yang akan terjadi jika ratusan orang mengikuti jejaknya." - Bill Clinton, mantan Presiden Amerika Serikat "Jika setiap anak memperoleh pendidikan, ratusan juta orang akan terangkat dari jurang kemiskinan." - Room to Read "Antusiasme yang luar biasa, juga keberaniannya. Warisan perpustakaannya adalah salah satu model yang akan dikenang oleh semua bangsa, terutama karena John Wood memulai dengan harta pribadinya." - Financial Times "John Wood telah membangun gerakan global untuk kesadaran literasi dan kesetaraan gender. Buku ini menawarkan blue-print untuk mengubah dunia." - Sheryl Sandberg, COO Facebook dan penulis Lean In "Gairah perjuangan John Wood untuk gerakan melek huruf dan pendidikan tertanam di setiap halaman buku ini. Sebuah inspirasi tentang kekuatan membaca." - Booklist "Wood tak kenal lelah, antusias,dan emosional…Sebuah motivasi tanpa henti." - Nicholas Kristof, New York Times Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |