|
Sinopsis Buku: Dear Kamu, Mampukah kamu menjadi edelweiss? Meskipun angin menggugurkan helai demi helai bungamu. Dan sekalipun angin membuatmu jatuh tersungkur ke tanah, tapi bungamu tak pernah mati. Kamu justru akan tumbuh kembali menjadi bunga yang lebih kuat dan cantik dari sebelumnya. Sebab .... Yang kutahu, sesungguhnya kamu kuat lebih dari yang kamu kira. Yang kutahu, hatimu seluas padang hijau yang tak pernah lelah ditumbuhi edelweiss. Yang kutahu, bukankah selalu ada lembaran baru dalam setiap cerita kehidupan manusia? Lexa, wanita muda pemilik butik Georgious. Karena latar belakang keluarganya yang berantakan (orangtuanya bercerai), membuat Lexa tumbuh menjadi wanita yang mandiri, tapi egois, keras kepala, dan ambisius. Tak hanya dalam karir, tapi juga saat dia menginginkan sesuatu. Sehingga saat di sebuah galeri dia melihat sebuah lukisan cantik berjudul “Ruang Rindu”, Lexa sangat menginginkan lukisan ini. Baginya, lukisan ini mengambarkan kesunyian hati yang merindu, seperti dirinya. Namun, pelukis dan pemilik lukisan ini, Aditya, sama sekali tidak ingin menjualnya. Baginya, lukisan itu sangat berarti karena mengingatkannya pada mantan kekasihnya yang sudah meninggal, Renata. Di lain sisi, ada seorang pengusaha muda, pewaris hotel yang mencintai Lexa setengah mati, Galang. Karena ketampanannya, hampir tidak pernah ada wanita yang pernah menolaknya. Tapi ternyata Lexa berbeda, dia sama sekali tidak menyukai Galang. Justru semakin lama, motif Lexa yang awalnya mengejar lukisan “Ruang Rindu”, berbalik arah menjadi mengejar-ngejar Aditya. Lexa merasakan ada sesuatu dalam diri Aditya yang membuatnya jatuh hati. Namun setengah mati Lexa mengejar, sepenuh hati pula Aditya menolaknya. Sekalipun Lexa sudah mencari berbagai cara mendapatkan hatinya (termasuk mendekati keluarganya), Aditya tetap menolaknya dengan kasar bahkan sampai menyakitinya. Ini karena Aditya masih belum bisa membuka hatinya dari kepergian Renata. Galang yang melihatnya sangat sedih. Baginya sekarang, tak apalah tidak bisa mendapatkan hati Lexa, asalkan tak ada seorang pun yang menyakiti hati Lexa. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |