"Lihat!" Nathan mengangkat apel yang sudah tergigit itu ke depan wajah Yourissa.
"Kayak gini, nih, gambaran hati lo sekarang. Soak. Nggak usah ngelak. Gue tahu, kok."
Yourissa menunduk. "Sorry. Aku mau pergi dulu."
Nathan, penulis amatiran yang berprinsip anti-pacaran dan nilai sekolahnya berantakan. Yourissa, calon atlet bulu tangkis muda yang baru kehilangan cinta sekaligus gagal jadi juara. Takdir mempertemukan keduanya ratusan kilometer jauhnya dari kota asal mereka. Insiden berebut stop kontak mengawali perjumpaan Nathan dan Yourissa yang punya karakter bagai langit dan bumi. Siapa sangka, keduanya justru saling bantu menemukan jalan kembali menuju mimpi masing-masing. Saat cita-cita mereka terasa semakin dekat, Nathan dan Yourissa harus memilih, tetap melangkah mengejar mimpi atau putar arah mengikuti rasa yang diam-diam tumbuh tanpa permisi.