|
Resensi Buku:
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() oleh: Sugilar Kita mengetahui bahwa jiwa manusia begitu kompleks. Dalam jiwa manusia terdapat kepercayaan, sikap, kecenderungan bertindak. Isi jiwa manusia tersebut banyak yang disadari dan lebih banyak lagi yang tidak disadari oleh manusia itu sendiri. Baik yang disadari dan yang tidak disadari mempengaruhi pola tindakan kita. Darimana isi jiwa manusia tersebut berasal? Bukankah jiwa manusia itu dalam keadaan suci bersih ketika lahir? Novel ini menceritakan bagaimana sebuah jiwa diisi melalui pengalaman hidup. Pengalaman hidup yang menyenangkan atau menderitakan semuanya menorehkan sebuah gambar dalam jiwa dan tindakan manusia berdasarkan pada gambar tersebut. Ketegangan di rumah akibat pertengkaran ayah dan ibu membuat Lintang, seorang mahasiswa arsitektur, menjadi sedikit pendiam dan mengisolasi diri dari teman-temannya. Sampai di sini cerita biasa-biasa saja, karena di sinetron pun banyak cerita seperti ini. Tetapi pengarang yang juga seorang arsitek ini tidak berhenti di situ. Dengan latar belakang yang rasional dan dibangun sejak awal cerita, pembaca dapat mengikuti dan menikmati petualangan seorang remaja yang terlontar ke masa lalu, 30 tahun yang lalu, ketika ayah dan ibunya saling berkenalan. Pembaca juga disuguhi dengan keadaan tahun 1980-an di kota Bandung. Bagaimana iklim kota Bandung tahun 80-an, cara berpakaian orang-orangnya, kehidupan mahasiswa, dan lagu-lagunya. Kepiawaian Tya Jiwapraja dalam mendeskripsikan Kota Bandung di tahun 80-an membuat buku ini menjadi sangat menarik. Menurut saya kelebihan buku ini adalah pada riset yang akurat dan mendalam tentang keadaan Bandung di tahun 80-an. Kejadian-kejadian 30 tahun yang lalu yang dialami Lintang dalam petualangannya tersebut membuat ia mengerti yang terjadi di saat ini. Apakah pengertiannya tersebut dapat membantunya untuk mendamaikan kedua orang tuanya? Silakan pembaca menilainya sendiri dalam buku ini. ![]() Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |