|
Sinopsis Buku:
Pak Hastadi yang harus menjalani hidup terlunta-lunta dan bersusah payah dalam usahanya menemukan kedua putranya, Badrun dan Baihaqi. Pencarian yang sungguh berat bagi seorang ayah yang tanpa secuil pun pengalaman meninggalkan desanya. Badrun, dibesarkan oleh dua orang tua yang berbeda sifat dan karakter, “mencipta” keadaan jiwa Badrun yang aneh. Badrun tumbuh menjadi pemuda yang alim, sekaligus zhalim. Nasib yang jauh berbeda justru menimpa sang kakak. Waktu akhirnya mempertemukan Baihaqi dan Badrun. Namun, setelah sekian puluh tahun terpisah dan akhirnya berjumpa dan berkumpul kembali, mengapa sikap buruk yang kau tunjukkan kepadaku? Tidakkah kau merindukan aku, kakakmu ini? Apakah yang sudah kau lalui selama kita terpisah, Badrun? Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi kepala Baihaqi. Zainab, sebuah nama yang pada akhirnya diperoleh Baihaqi dari sahabat Badrun, sebuah nama yang menjadi penyebab munculnya sifat “zhalim” sang adik, sebuah nama yang bagaikan petir menyambar tatkala Baihaqi mendengarnya, sebuah nama yang kembali membuatnya harus berkutat dengan pencarian…. Bukan lagi pencarian akan sang adik yang hilang, namun pencarian akan jalan keluar dan jalan untuk dapat merangkul sang adik yang kini telah ada di hadapan…. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |