|
Sinopsis Buku: "Tangan tak terlihat" seolah menuntunnya. Ada hidayah yang muncul. Anggito Abimanyu, sang ekonom itu, yang setiap muncul di layar kaca selalu fasih bicara soal kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah, kali ini ia diajak mengurus soal haji. Ada gundah bergelayut. Tak terbayang, ia harus menyeberang rumah, dari Kementerian Keuangan ke Kementerian Agama; dari Lapangan Banteng Timur ke Lapangan Banteng Barat. Rumah yang bakal terasa asing baginya. Tapi ternyata, rumah baru itu dipenuhi kesejukan. Ada selaksa keikhlasan dan ketulusan di sana. Ada perjuangan yang tak kalah mulia dari pengabdiannya di masa lalu. "Tangan tak terlihat" itu membawanya ke sebuah nuansa religi nan sakral. Ia, selorohnya, tersesat ke jalan yang benar. Pilihan itu ternyata tak salah. Selama menjadi Dirjen Haji, Anggito banyak melakukan gebrakan. Ia tulus mengabdi. Ada banyak perbaikan dilakukan. Itu semua, ia tuang di buku ini; sebuah bukti, betapa keagungan hidayah bisa mengejawantah menjadi hasil nyata. Labbaik Allâhumma Labbaik…! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |