CATEGORY

Apa itu bahagia? Di mana kebahagiaan itu berada? Siapa yang pantas bahagia? Apakah hanya orang kaya yang tinggal di rumah mewah? Apakah tukang gali fiber optic tidak boleh bahagia? Apakah harta, takhta dan ketampanan atau kecantikan wajah menjadi sumber kebahagiaan? Apakah istri cantik dan pintar adalah sumber kebahagiaan? Kalau sekarang saya tanya, siapa yang mampu menjamin kebahagiaan seseorang?

Buku ini dimulai dengan membahas bahwa yang namanya bahagia adalah sebuah kewajiban, memahami pengertian bahagia, dan ukuran sebuah kebahagiaan, serta memahami apakah kebahagiaan itu takdir seseorang atau sebuah perjuangan yang terkadang banyak manusia yang sudah berkorban untuk mendapatkan kebahagiaan tetapi belum juga mendapatkannya.

Sukses vs. Bahagia? Pertanyaan ini akan membawa kita berpikir apakah orang yang sukses sudah pasti bahagia atau orang yang bahagia berarti dia sudah sukses? Lantas, apa tukang parkir di jalanan itu tidak bahagia? Atau pengusaha sukses bahagia dengan kehidupannya? Lantas, hidup seperti apa yang harus kita jalani agar bahagia?

Banyak orang menjelaskan tentang zuhud, tetapi apakah sebenarnya yang dimaksud dengan zuhud? Apakah orang-orang yang meninggaikan kehidupan dunianya artinya ia sudah bahagia dan melupakan kehidupan nyata ini? Maka, kalimat “Man jadda Wajada” akan selalu menjadi semangat untuk selalu berusaha.

Banyak orang yang sudah bekerja, tetapi selalu merasa kekurangan. Harusnya ia berhitung dan merasa beruntung karena di luaran sana masih banyak tenaga kerja kita yang menganggur, atau bahkan dihinakan, direnggut kebahagiaannya dan harga dirinya hingga terkadang nya’wa menjadi taruhannya.

Kalau segala cara sudah dilakukan, maka surga adalah sebuah bayaran indah yang akan didapatkan. Persoalannya, siapakah yang pantas masuk surga? Di dalam buku ini pula penulis membahas konsep bahagia dan kunci masuk ke dalam surga-Nya Allah Swt.