|
Sinopsis Buku: Perkenalkan, Gari Rakai Sambu, editor (penyunting) buku yang telah lama kehilangan akal sehat. Dalam buku Penyunting Sinting: Ketika Naskah Menzalimiku, Gari akan bercerita pengalaman gembelnya bekerja sebagai editor buku. Baca cerita Gari…
Dengan deadline: "Buatku, deadline adalah semacam makhluk terkutuk yang nista dan biadab yang hobinya mengusik ketenangan hidup orang. Kalo aja nih deadline diumpamain sebagai seorang manusia, wahh… dia pasti udah aku injek-injek. Aku pelintir bulu keteknya, terus aku cabutin bulu hidungnya pake cangkul. Biar mampus!" Dengan penulis cantik: "Enaknya lagi jadi editor, aku bisa berhubungan dengan banyak orang. Penyiar radio kalo lagi promosiin buku ke radio, event organizer, orang toko buku, dan - terutama - penulis. Terutama lagi, kalo penulisnya cewek – dan bening. Itu yang penting! Kalo udah ketemu penulis cewek yang manis-manis itu, kepenatanku ngedit naskah tiba-tiba lenyap gak berbekas. Rasanya semuanya terbayar sudah." Dengan pekerjaannya sendiri: "Sama kayak Mak Erot, seorang editor tuh berkewajiban membuat sesuatu yang kecil menjadi besar. Maksudku di sini adalah naskah. Bagaimana pun caranya, setiap editor harus bisa membuat sebuah naskah yang tadinya biasa aja menjadi sesuatu yang luar biasa. Editor berkewajiban untuk menemukan “intan” tersembunyi yang terdapat dalam setiap naskah, mengasahnya, dan membuatnya menjadi emas yang berkilau. Kalo kurang panjang, ya harus dipanjang-panjangin biar jadi lebih bagus. Maksudku di sini masih naskah!" Tuh kan, Gari Rakai Sambu, memang penyunting sinting. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |