Tuhan memang tidak selalu memberi yang kita inginkan, tetapi pasti mencukupi yang kita butuhkan. Tak terkecuali soal cinta. Flo, dokter muda yang kariernya cemerlang, berusaha menyembuhkan dirinya sendiri dari rasa kehilangan terhadap Nathan. Dan ternyata, yang bikin dia move on justru adalah seorang cowok playboy bernama Marcel. Jangan-jangan, Flo cuma dijadikan mainan? Harusnya, Flo menoleh ke sekeliling, siapa tahu ada cinta yang begitu dekat, sedekat bayang-bayang tubuhnya sendiri….
****
Sampai detik ini, gue masih terus hidup dalam bayang-bayang cewek yang diinginkan Nathan. Lembut, percaya diri, mudah bergaul, miss sweetheart banget, deh. Menurut gue, cuma itu satu-satunya cara supaya gue tetap bisa terhubung dengan Nathan. Tapi tetep aja, fate wins anyway. Dia nggak bakal kembali. [Flo]
"Eh, tapi lo pernah denger nggak kalau cinta sejati itu selalu berhubungan dengan lo dari lo masih orok, walaupun nggak pernah ketemu?" [Marcel]
"Sayangnya, lo nggak boleh puter waktu, lo nggak punya Doraemon, dan lo nggak punya mesin waktu. Tapi… lo punya gue kok." [Gerrad]