|
Sinopsis Buku: Esai politik biasanya ditulis untuk mengomentari satu peristiwa politik di satu masa di satu masyarakat. Isinya bisa berupa analisis teoritik, pandangan pribadi si penulis berdasarkan pengalaman, atau gabungan dari keduanya. Seperti buku sebelumnya, Tuhan Tidak Tidur, esai-esai politik Sukardi Rinakit dalam buku ini menembus persoalan politik yang jauh lebih dalam. Bagi Sukardi, politik merupakan semesta yang lebih luas. bukan sekadar alat untuk meraih kekuasaan sesaat, dan bahwa ada moralitas dan nilai kearifan pemimpin di dalamnya. Tentang Sukardi dan tulisan-tulisannya, Soegeng Sarjadi dalam pengantarnya mengatakan, "Pemimpin yang kemingsun (arogan) dia kritik dengan cara halus, dengan pendekatan budaya politik, tapi setajam sembilu; sebaliknya pemimpin yang memanggul kemuliaan tanggung jawab (nobless oblige), dia muliakan." Sukardi ibarat ’’pemompa ban kempis". Ia pembela yang kalah dalam kontestasi politik demi mempercepat terwujudnya praktik demokrasi yang terkonsolidasi dan prinsip check and balances yang berimbang. Buku yang patut jadi "bacaan wajib" para politisi dan pengamat politik, Anda yang baru akan terjun ke ranah politik, para pemimpin bangsa, dan siapa pun yang mendambakan kearifan dalam hidup. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |