|
Sinopsis Buku: Meski bermula seperti sebuah perang saudara, namun kita bisa melihat bahwa pada hakikatnya Perang Korea merupakan kepanjangan dari perseteruan dua kekuatan dunia yang saat ini lazim kita namai dengan Perang Dingin. Operasi kekuatan-kekuatan besar dunia dalam medan konflik tersebut menjadikan Perang Korea memiliki dimensi yang berbeda dari sekedar perang saudara. Perang inilah yang oleh para sejarawan sering kali disebut sebagai aksi militer pertama Perang Dingin. Perang Dingin yang bermula dari merosotnya hubungan Amerika Serikat dan Uni Soviet, yang semula merupakan sekutu dalam menghadapi Jerman pada Perang Dunia II, memperlihatkan bukti paling nyata dalam Perang Korea ini. Seperti diketahui, perbedaan ideologis yang dimiliki kedua kekuatan besar dunia tersebut perlahan menjadi konflik besar ketika mereka berhasil bekerja sama untuk menumbangkan Jerman dan J*epang dalam Perang Dunia II. Segera, setelah musuh-musuh keduanya tumbang, Amerika Serikat dan Uni Soviet pun masuk dalam babakperseteruan mereka sendiri. Semenanjung Korea, yang sejak lama berada di bawah kekuasaan Jepang, menjadi arena bagi kedua kekuatan besar dunia tersebut untuk menunjukkan kekuatan masing-masing. Sebenarnya, seluruh komponen di Semenanjung tersebut menginginkan untuk membentuk satu Korea, namun perbedaan i'deologis yang diusung berbagai komponen di Korea tersebut membuat proses penyatuan tersebut menjadi rumit karena masing-masing kubu memiliki strategi, cara, dan gagasan tersendiri dalam mempersatukan Korea. Segera, perbedaan ini menciptakan dua kubu yang saling berkonflik dan pendukungnya masing-masing: Korea. Selatan yang berideologi kapitalis dan didukung Amerika Serikat dan Sekutu melawan Korea Utara yang berideologi komunis dan didukung Uni Soviet danCina. Dan, kita mengetahui bagaimana kelanjutan dan arah dari konflik bersaudara tersebut: tiga tahun perang, jutaan korban jjwa, serta konflik dan perpecahan yang terus berlangsung hingga kini. Ya, hingga saat ini kita masih dibayangi dengan potensi perang di antara kedua Korea yang setiap saat bisa berkecamuk dengan sengit. Kita mengetahui bahwa dinamika dalam hubungan kedua Korea sangat tinggi. Gencatan senjata yang mengikat kedua belah pihak merupakan- ikatan yang rapuh yang setiap saat bisa putus sehingga menjadi pekerjaan rumah bagi seluruh dunia untuk mewujudkan hubungan perdamaian di antara kedua Korea tersebut dengan fondasi yang lebih kokoh. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |