|
Sinopsis Buku: Ada kobohongan dan kejujuran yang senantiasa mangelilingi kita begitu indahnya, sehingga kita tak tahu mana lagi batasan jelasnya Antara diterima atau ditolak. Semua abu-abu Ada skenario di antara sandiwara semua yang kita lihat dengan mata kepala sendiri, justru tidak pernah mencapai realita sesungguhnya Ada skenario dan ada sandiwara Skandal. Aku rapuh untuk menyadari semuanya Aku tarlanjur masuk ke dalam permainan ini sekarang hanya tinggal aku, menyelamatkan diri atau menjadi aktor yang akan menyelesaikan skenario ini. Tentu. dengan lebih banyak intrik atau justru bohong yang dipercaya. Resensi Buku:
oleh: Dina marista senang bisa punya novel ni, pelajaran yg d dapat sangat berharga, tidak ada yg menyangka kalau bakal sad ending, , , dari mulai sampul ampe isi nya sangat istimewa , oleh: Ahmad Hudzaifi Antara Jujur atau Bohong Judul: RAPUH Penulis: Dodi Prananda Penerbit: Wahyumedia, Jakarta, 2013 Tebal: viii + 168 halaman; 12,7 x 19 cm Bian, seorang mahasiswa yang memiliki permasalahan hidup yang rumit, sangat erat kaitannya dengan apa yang disebut jujur dan bohong. Semua bermula dari ketertarikannya pada sosok gadis cantik, Sonia. Perjalanan cinta mereka barjalan dengan baik. Mama dan Gesa (adik Bian) sangat menyukai Sonia, cantik dan berkepribadian baik. Berbeda dengan Gesa, ia berpacaran dengan Bagas, laki-laki yang memiliki sejarah tidak baik sebagai murid yang selalu bermasalah. Bian sangat khawatir dengan hubungan Gesa dan Bagas. Ia selalu memperingatkan adiknya untuk memikirkan kembali hubungannya dengan Bagas, namun Gesa tidak pernah mendengar apa yang dikatakan kakaknya. Sekian lama berpacaran, Sonia menunjukan sikap yang tidak seperti biasanya, sulit dihubungi dan selalu tidak meluangkan waktu bersama dengan berbagai alasan, ia bukan lagi sosok seperti dulu, banyak terjadi perubahan padanya. Hubungan mereka makin lama kian tak jelas. Mayang, seorang pekerja rumah tangga yang dipekerjakan mama Bian, sangat disayang oleh Mama karena melakukan semua pekerjaannya dengan baik. Dibalik itu semua, ternyata Mayang telah meneteskan noda pada kain putih kepercayaan. Kebohongan, dusta, dan pengkhianatan mulai terbongkar. Gesa akhirnya menyadari bahwa Bagas yang disebut pacarnya itu bukan pria yang baik, ia dikecewakan dengan janji yang tak kunjung datang. Sonia telah lama menghilang dari kehidupan Bian tanpa kabar jelas, Bian mencium ada sesuatu yang membuat Sonia menjauh seperti ini. Setelah diselidiki, ternyata apa yang dicurigai benar terjadi. Sonia telah meneteskan noda pekat pada punggung pria yang mempercayainya. Skenario dan sandiwara para pembohong yang hanya diketahui Bian membuatnya dilema, menjadi serba salah dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Pada akhirnya memilih menyelesaikan semua dengan jalannya sendiri. Dodi Prananda, dengan gaya bahasanya yang puitis namun dapat dipahami oleh pembaca, menghadirkan kisah romantis, unik, menggelitik, dan ending yang sangat miris. Kisah dalam novel ini sangat menarik, memberikan pesan moral kepada pembaca tentang arti penting sebuah kejujuran dan akibat dari kebohongan yang diperbuat, betapa banyak yang tersakiti olehnya. Kisah yang ringan dan dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari membuat pembaca seakan larut menjadi bagian dalam novel ini. Bagian awal (konflik) dan klimaks pada novel ini menyajikan alur cerita yang sangat menarik, namun pada bagian akhir (penyelesaian masalah) penulis justru memberikan akhir yang buruk (sad ending). Disinilah letak keunikan novel karya Dodi, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UI. Disamping itu, penulis harus lebih memperhatikan penegasan peran dan status setiap tokoh, pembaca sering dibuat bingung dengan status tokoh di dalamnya, seperti tokoh Mayang yang tidak jelas sejak kapan mulai bekerja. Saat Mayang memergoki Bian sedang berciuman di kamarnya sewaktu SMA, membuat tokoh Mayang menjadi tidak jelas karena pada awal cerita, Mayang mulai bekerja saat Bian sudah kuliah. Tidak sedikit bahasa yang terkesan vulgar disajikan penulis, sehingga novel ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah umur. Namun begitu, novel yang dibungkus dengan sampul cantik berwarna orange ini membuat saya tertarik membelinya. Terlebih penulis menggunakkan font dan size font yang nyaman dibaca. Novel ini amat layak dibaca karena dapat memberikan motivasi dan menggambarkan betapa pentingnya sebuah kejujuran. Ahmad Hudzaifi Mahasiswa Sosiologi UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA oleh: Ahmad Hudzaifi Add your review for this book!
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |