|
Sinopsis Buku: Tak masalah duduk di haluan atau buritan, asal kau, tetap menggerakkan dayungmu!. *** Danum lahir dan besar di rumah Betang (rumah adat Kalimantan). Diajatuh cinta pada dayung sejakpertama kali memilikinya. Bersama Dehen, sahabatnya, mereka menyusuri sungai-sungai, beradu kecepatan. Atlet nasional! Keliling dunia! Dan mengibarkan merah putih di negeri orang! Keinginan Dehen menular padanya. Tapi, semua tak semudah yang dia bayangkan.- Ketika Dehen telah sampai di Pelatnas, Danum harus menerjm'a kenyataan berkali-kali gagal di tingkat daerah. Hingga ketika kesempatan itu datang, waktu justru mem-pertemukannya dengan berbagai pilihan. Tetap tinggal demi orang yang dicintainya, atau pergi demi eita-citanya? Memelihara benci pada sosokyang telah meninggalkannya, atau memaafkan dan mengambil ladang surga? Menyimpan rapat perasaan yang telah mengendap di hatinya atau melihat sahabatnya terluka? Dia penah berkali-kali gagal. Dia pernah berkali-kali kehilangan. Pada akhirnya waktu memberinya pelajaran, bahwa hidup sempurna , bukan berarti semua betjalan sesuai keinginannya. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |