|
Sinopsis Buku: Pendidikan yang sebenar-benarnya mendidik, tidak hanya sebatas fasilitas gedung yang mewah dan bayaran yang mahal! *** Awalnya, Zulfa mendaftarkan Xenia di sebuah sekolah. Berbagai persiapan telah mereka lakukan. Namun, ketika diminta mengisi nominal sumbangan untuk sekolah itu, Zulfa tercenung. Akhirnya, ia pun mencatatkan nominal sebesar dua juta rupiah jumlah yang cukup besar baginya. Akan tetapi, apa hasilnya? Xenia tidak diterima di sekolah itu. Walaupun begitu, Zufla masih berbaik sangka dengan tidak mengaitkan masalah tak diterimanya Xenia di sekolah tersebut dengan besarnya nominal yang ia tuliskan. Kemudian, Zulfa mendaftarkan Xenia ke sebuah lembaga pendidikan yang lain. Ketika datang ke sana, sang guru sendiri yang menemui Zulfa. Saat itulah, Zulfa sadar bahwa tempat itulah yang Xenia butuhkan sebagai tempat belajar. Seorang guru yang mau menemui sendiri calon muridnya. Seorang guru yang memang pantas untuk digugu lan ditiru. Bahwa sejatinya, yang ia cari adalah seorang guru untuk Xenia, bukan bangunan tempat belajarnya. Ini dia sebuah novel yang kaya hikmah tentang pentingnya pendidikan bagi generasi si kecil. Dengan gaya ungkap yang memikat, penulis novel I Love Maghrib ini mengkritik dengan sangat cerdas nan lembut namun menusuk akan kondisi buruknya lembaga dan sistem pendidikan di Indonesia. Selamat membaca! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |