|
Sinopsis Buku: Lasih terpekur sedih. Kadang ia menyesali mengapa punya wajah sedemikian cantik kalau harus berbuah menyakitkan. Mengapa pula ia harus jadi orang miskin yang hidupnya menggantungkan diri dari main sandiwara yang penghasilannya tak seberapa. *** Lasih bersama suaminya, Tarmin, dan kedua anaknya Kamil, dan Kaylani menggantungkan hidup dari bermain sandiwara panggung. Mereka adalah orang seni yang mewarisi darah kesenian dari leluhur. Lasih selalu menjadi primadona panggung. Penampilan dan aktingnya yang luwes serta natural selalu ditunggu para penonton. Musibah datang ketika Tarmin meninggal karena kecelakaan. Lasih pun harus berjuang seorang diri untuk membesarkan kedua anaknya. Banyak laki-laki yang semula hanya mengagumi Lasih dari jauh, kini semakin terang-terangan mendekati Lasih yang telah berstatus janda. Salah satunya adalah Pak Tarya, pemilik sanggar, tempat Laras berkesenian. Namun, sebuah insiden membuat Lasih akhirnya memilih mundur dari sanggar tersebut. Kecantikan Lasih seakan adalah bunga bagi lebah. Saat Lasih bergabung dengan sanggar yang lain, sang pemiliknya, Haji Kasmin yang telah beristri tiga pun berniat memperistri Lasih. Sebuah kisah memikat yang layak Anda simak! Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |