|
Sinopsis Buku: Kulihat peri kecil muram, Di keteduhan pohon kertas. Kumengenal peri kecil muram, Yang tertiup angin suatu malam. Abdullah sangat menyayangi Pari, adik satu-satunya. Sejak ibu meninggal dan ayah mereka menikah lagi dengan Parwana, Abdullah menjadi ayah, sekaligus ibu bagi Pari. Bagi Abdullah, Pari adalah bumi, langit sekaligus seluruh semestanya. Dalam kehidupan pedesaan Afganistan yang keras dan kejam, Pari adalah seberkas cahaya matahari bagi Abdullah. Lalu, ayahnya menjual Pari ke pasangan kaya di Kabul, demi kelangsungan hidup keluarga mereka di musim dingin. Abdullah limbung, dunianya hancur. Tak ada lagi Pari, tak ada lagi kehidupan. And The Mountains Echoed, novel ketiga Khaled Hosseini yang menggemakan kehidupan keras di Afganistan. Lewat novel ini, Hosseini berkisah bagaimana pilihan yang kita ambil akan bergaung hingga ke generasi selanjutnya. Bagaimana cinta yang tulus akan bergema ke seluruh semesta, memanggil jiwa-jiwa yang kehilangan belahannya. "Lebih kuat dan emosional, lebih luwes dan lebih ambisius dibandingkan The Kite Runner, lebih kompleks daripada A Thousand Splendid Suns ... bukti kekuatan Hosseini sebagai seorang juru dongeng." - The New York Times "Hosseini ahli dalam mematahkan hatimu tetapi tetap membuatmu tersenyum ...." - The Telegraph "And the Mountains Echoed dibuka bagai gemuruh halilintar .... Hosseini bertanya tentang batasan cinta ... dijamin memukau pembaca." - O, the Oprah Magazine "Indah ... nilai universal tentang kehilangan dan identitas ... bacaan yang akan menghantuimu." - Publishers Weekly "Memukau dan menyentuh ...." - Booklist (starred review) "Menggugah ... kisah tentang berbagai karakter yang terhubung oleh darah dan takdir ... memesona." - Library Journal (starred review) "Rekomendasi fiksi terbaik ... memukau .... And the Mountains Echoed, kisah tentang usaha manusia untuk melampaui perbedaan." - Bookpage Resensi Buku:
oleh: Elisabeth And The Mountains Echoed, alur ceritanya mirip dengan film Babel maupun Crash, terdiri dari beberapa cerita pendek dan dihubungkan oleh benang merah. Ada beberapa cerita yg menjadi faforit saya, antara lain cerita tentang Parwarna, tentang Timur dan Idris, juga tentang Markos dan Thalia. Hal yang paling saya sukai dari novel2 karya Khaled Hosseini adalah dia melihat manusia sebagai manusia. Tidak ada hitam dan putih. Masing2 memiliki ceritanya sendiri, kepedihannya sendiri. Setiap kali saya membaca novel Khaled Hosseini, ada perasaan bahwa saya sedang membaca sebagian dari kisah hidup saya sendiri, walaupun itu hanya berupa perasaan2 yang terpendam, kisah masa lalu, saya bisa ikut merasakan mengapa tokoh2 dalam ceritanya melakukan hal yang mereka lakukan. Karena mereka adalah kita, dengan kekelaman yang kita miliki, tapi jarang kita akui, dengan kepicikan kita, dengan sifat2 buruk yg sebenarnya kita miliki yang kadang tidak kita sadari. Iri hati, pengecut, pelarian diri, rasa bersalah, rasa tidak bahagia, yang terbungkus rapi dalam tampilan kita sebagai orang baik2. Mungkin itu yang akan membuat saya selalu menunggu karya2 Khaled Hosseini berikutnya. Karena saya ingin tahu apalagi yang akan dia kisahkan tentang "saya". Add your review for this book!
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |