|
Sinopsis Buku:
Nina terobsesi merancang kematiannya sendiri. Kalau boleh memilih: cara mati seperti apa yang ingin ia alami? Ketertarikan pada kematian, adalah salah satu pikat terbesar manusia sejak masa purba. Manusia Neandertal seratus ribu tahun lalu, telah melakukan ritual menghadapi kematian. Kegentaran pada maut tampaknya juga masih akan hadir beribu tahun mendatang. Karena orang tak pernah tahu apa yang terjadi setelah mati. Mereka yang mati, kecuali mungkin Lazarus, tak pernah bangkit kembali. Dan mereka yang pergi itu, tak pernah berbagi cerita apa yang terjadi di balik sana. TUN menarik antara lain karena keinginannya mengakrabi soal mati. (Tosca Santoso, penulis novel Sarongge) TUN adalah sebuah novel yang kaya. Di dalamnya, kisah cinta biografis yang kadang berlebihan berselang-seling dengan reportase jurnalistik ihwal konflik kemanusiaan dan renungan panjang tentang kematian. Meski lebih banyak bercerita tentang kematian dan bagaimana cara-cara menjemput ajal, pada akhirnya TUN adalah novel tentang kehidupan dan bagaimana kita harus menghadapinya dengan keras kepala. Haris Firdaus (jurnalis dan penulis esai) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |