|
Sinopsis Buku: Kekacauan hubungan interpersonal antarmanusia terjadi di mana-mana. Banyak orang yang lantang menyuarakan ketidaksetujuannya terhadap orang lain dengan cara yang tidak mengindahkan etika dan prinsip-prinsip hidup bersama. Kekacauan kosmik juga terjadi. Banjir di satu daerah dan kekeringan serta kekurangan air di daerah lain. Gempa di satu daerah dan longsor di daerah lain. Di tengah semua keadaan ini, semua diri kita seyogianya tetap bertumbuh. Orang yang ingin bertumbuh harus senantiasa tetap belajar. Belajar tentang kehidupan yang mahaluas, nelalui pikiran, mata, dan hati; dan belajar tentang diri sendiri melalui refleksi diri. Tiga ciri belajar dalam refleksi kehidupan: belajar hal-hal yang belum kita pahami; menguatkan pemahaman yang masih lemah dan dangkal; serta membuang pemahaman yang keliru dan menggantinya dengan pemahaman yang baik. Malalui buku refleksi Bread for Reflection ini, saya mengajak kita semua untuk terjun di tiga ciri itu dan mengizinkan diri kita masing-masing, serta menyadari bahwa kehidupan pribadi kita bisa lebih mampu memberikan kasih tak terbatas dalam perjalanan kehidupan pribadi serta hubungan kita dengan manusia lain. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |