|
Sinopsis Buku:
Pikiran itu juga didorong oleh rasa sakit hatinya menerima perlakuan dan orang yang terpandang di kampungnya itu.Apalagi perlakuan itu bersumber dari upaya menghambat keinginannya mengejar kemajuan. Hal tersebut bercampur pula dengan pengalaman-pengalaman diskriminatif yang dilihat dalam pergaulan sosial, di desanya maupun dalam masyarakat luas, yang membagi-bagi manusia berdasarkan garis keturunan. Sedari kecil, seolah dilatih oleh ayahnya, ia sering `memberontak' terhadap tradisi yang diskriminatif. Ia masih ingat contoh yang diberikan oleh ayahnya. "Ketika saya masih di Sekolah Dasar, orang-orang tua menusuk daun telinga anak-anaknya sebagai pertanda ia agama Bali, beragama Hindu, tetapi ayah saya tidak melakukannya untuk saya, sehingga waktu itu di antara orang yang sebaya hanya saya saja satu-satunya orang di kampung yang kupingnya tidak ditusuk, oleh karena itu sering pula saya disebut anak Slam, orang Islam." Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |