|
Sinopsis Buku: Secara terus terang dapat dikatakan bahwa kita belum menggunakan Bahasa Indonesia secara optimal, baik dari segi leksikal, gramatikal, maupun semantik sampai sekarang. Dalam buku ini, penulis menyajikan 36 catatan tentang kesalahan semantikyang ada di masyarakat. Sebenarnya, kalau dikatakan kesalahan semantik juga tidak tepat sebab bentuk ujaran yang dikatakan sebagai kesalahan semantik itu dapat dipahami oleh masyarakat. Sebuah contoh dalam sebuah pertemuan, pembawa acara mengumumkan, "Yang membawa HP harap dimatikan!" Ujaran tersebut menjadi pertanyaan, siapa atau apa yang dimatikan, pemiliknya atau HP-nya? Sebuah contoh lain, pada sebuah jalan terpampang sebuah petunjuk, "Gunakanlah lajurtengah dan kiri!" Maksudnya, tentu, tidak meminta pengemudi menjalankan kendaraannya dengan cara roda kanan di lajurtengah dan roda kiri beradadi lajurkiri. 36 catatan dari sekian ribu masalah seperti di atas yang ada di masyarakat kita dikemukakan oleh pengarang dalam buku ini. Apakah semua itu kesalahan leksikal, gramatikal, atau semantik? Marilah kita nilai bersama! Di samping menimbulkan senyuman, uraian dalam buku ini akan memberikan kontribusi dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa nasional-kita, BAHASA INDONESIA. Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |