|
Sinopsis Buku: Iman memberi kita kekuatan untuk mengarungi naik-turun gejolak kehidupan, memberi makna dalam menghadapi musibah dan bencana, memotivasi kita untuk berbuat baik. Kita sering mengatakan bahwa iman adalah urusan hati. Iman terletak pada wilayah yang berbeda dari hal-hal rasional yang diolah di otak. Benarkah demikian? Dalam buku ini, Andrew Newberg dan Mark Waldman menunjukkan bahwa iman merupakan hasil kerja aktivitas saraf otak kita. Didukung oleh riset orisinal yang mengejutkan, kedua peneliti ini menjelaskan bagaimana otak kita mengonstruksi keyakinan terdalam dan asumsi tentang realitas dan dunia di sekitar kita. Menggunakan sains, psikologi, dan agama, mereka menawarkan cara-cara melatih otak untuk mengembangkan sikap beragama yang lebih tegas sekaligus fleksibel. Mengenali cara otak membangun makna, nilai-nilai, spiritualitas, dan keyakinan di dalam hidup Anda akan mengubah untuk selamanya cara Anda memandang diri sendiri dan dunia di sekitar Anda. "Buku ini menawarkan analisis tentang cara berhati-hati terhadap pikiran yang berprasangka serta cara membedakan antara keyakinan yang merusak dengan keyakinan yang membangun saat kita berusaha menjadi ‘orang beriman yang lebih baik’." - Choice: Current Reviews for Academic Libraries "Newberg dan Waldman mengisi buku persuasif ini dengan pembelajaran ilmiah yang amat luas. Buku ini merupakan pernyataan ilmiah terbaik saat ini tentang kehendak untuk beriman." - Stephen G. Post, Ph.D., Profesor Bioetika, Sekolah Kedokteran, Case Western Reserve University, penulis Unlimited Love dan Presiden Institute for Research on Unlimited Love, Altruism, Compassion, Service Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |