CATEGORY

Kulihat Barbie bangkit dengan kedua tangannya terangkat seolah hendak mempimpin paduan suara. Aku dan seluruh kantin menatapnya bingung. Dia memang cantik dan ketua OSIS, tapi dia bisa sangat aneh.

“Satu, dua, tiga! L-E-A, LEA! Apa, temen-temen?” serunya dengan suara stereo sehingga mustahil orang-orang di radius seratus meter tidak mendengarnya.

“MISS J!” sahut rombongan Barbie serempak, persis klon.

Seluruh kantin segera meledak oleh koor tawa. Telingaku berdenging parah dan aku terdiam. Aku tahu mukaku pasti sudah sangat merah karena berbagai hal.

Apalagi cowok cakep itu juga berada di sana! Bagaimana ini? Aku tidak mau membiarkan masa SMA-ku jadi suram meski aku adalah Miss J. Aku benar-benar tidak mau!