|
Sinopsis Buku: Susah, ya, memang kalau cewek naksir duluan? Cowok itu emang kebal atau bego atau gimana, sih? Iya, Troy yang aku maksud, temanku yang aku tembak enam tahun yang lalu, sekarang ketemu lagi di Jogja. Dia makin ganteng. Dan, WOW! Sekarang dia kuliah di kedokteran. Tapi, tunggu … kok Troy tinggal bareng anak kecil. Who’s that girl? Yang bener aja dia udah punya anak? Kekeke, aku makin ngaco. Sepertinya proyek penyelidikan dan PDKT terselubung ini harus dimulai dengan rencana yang matang, rapi, dan terkendali. Come on Patricia, you can win your first love, soon! Yeah! Resensi Buku:
oleh: jheni Clara Camceriana - Love Disorder oleh: Laksmi Anindita Judul : Love Disorder Pengarang : Clara Canceriana Penerbit : Bentang Belia Tebal : 240 halaman Patricia kembali dipertemukan oleh pujaan hatinya di Universitas Garuda. Walaupun beda fakultas, tapi Pat�panggilan akrab Patricia�tetap senang. Troy masih sama seperti enam tahun yang lalu, tetap dingin dan cuek atas kehadiran Pat. Tak terduga, kakak Troy yang tinggal berhadapan dengan Pat meminta tolong Troy untuk mengasuh anaknya untuk sementara. Setelah hal itu diketahui Pat, Pat pun sangat senang dan memulai �aksi�nya yang dulu pernah terhenti oleh suatu situasi dan kondisi. Singkat cerita, hari-hari Troy dan Pat pun bejalan biasa (menurut Troy) dan sampai pada suatu saat ketika Pat menanyakan jawaban atas pertanyaannya enam tahun silam. Tanpa bisa diduga Pat, Troy mengatakan bahwa ia tidak merasakan apapun ketika bersama Pat. Akhirnya Pat pun memilih untuk menjauh dari Troy. Kehadiran Dimas di hidup Pat membawa secercah harapan baru untuk dirajut bersama. Sosok Dimas yang antipasti terhadap Troy justru membuat Pat semakin teringat pada Troy yang ternyata juga merindukan sosok Patricia. Ending dari cerita ini sangan mudah diprediksi. Seperti novel-novel roman lainnya, para tokoh utama pasti menjalin kasih setelah akhirnya dilanda berbagai cobaan. Saya suka novel ini karena menyguhkan plot yang berbeda. Biasanya novel-novel roman cenderung fokus di kisah roma tersebut, tetapi Clara menyuguhkannya dengan cara lain. Tetap berfokus di roman tapi dengan selingan-selingan kegiatan keluarga yang dominan bekerja sebagai dokter. Tapi justru saya tidak merasa nyaman dengan synopsis yang dibuat. Kesannya terlalu memaksa untuk dijadikan synopsis. Seperti pada paragraf berikut, Dia makin ganteng. Dan, WOW! Sekarang dia kuliah di kedokteran. Tapi, tunggu� kok Troy tinggal bareng anak kecil. Who�s that girl? Yang bener aja dia udah punya anak? Kekeke, aku makin ngaco. Yah, dari kalimat yang saya cetak merah itulah saya membuat keputusan untuk tidak merasa nyaman dengannya. Jika kit abaca sinopsisnya, terkesan bahwa Pat berjalan melewati rumah Troy dan melihat bahwa ia serumah dengan seorang anak kecil. Tapi pada kenyataannya, Pat sudah mengenal keluarga anak kecil itu terlebih dahulu dan ketika ia mampir ke rumahnya, barulah ia melihat sosok Troy. Agak ganjil memang. Sama halnya dengan synopsis, ada beberapa bagian yang saya tidak suka karena pemakaian bahasa asing yang tidak tepat. Seperti penggunaan kata bag valve mask dan snelli. Menurut saya kata-kata seperti itu jangan terlalu banyak dituli karena malah membuat bingung pembaca. Tapi overall, saya suka sama plotnya. Dari sekian bnyak tokoh yang ada, secaa subjektif saya tidak suka sama Pat karena terlalu agresif dan blak-blakkan perihal perasaannya terhadap Troy. Tapi jaya juga suka Pat karena dia mencintai Troy dengan tulus. �Kamu tahu kenapa aku suka kamu?� Troy menelan ludah. Deg-degan. �Soalnya aku lihat kamu selalu sendiri. Aku mau jadi orang yang ada di dekat kamu terus, nemenin kamu terus,� (hal. 93) Dibalik semua kelebihan dan kekurangannya, menurut saya novel ini pantas dibaca oleh para remaja yang menyukai novel-novel roman dan menginginkan cerita yang bereda. Salam resensator, Ninda Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |