|
Sinopsis Buku: Ketika berada di dalam kamarku yang penuh dengan impian, aku baru menyadari, jangan-jangan ini petunjuk yang sempurna untuk meneguhkan hatiku. Bahwa demi keseimbangan kosmos, cowok tampan memang seharusnya menjadi pacar cewek jelek. Dan meskipun banyak cowok mengingkari takdir keseimbangan ini, masih ada yang mematuhinya. Jadi, aku tidak perlu kuatir dengan impianku. Setidaknya ada fakta bahwa putri buruk rupa pun bisa mendapatkan pangeran tampan. Jadi bukan hal mustahil aku juga bisa mendapatkannya. Dan ramalam Madame Unezo itu akan terbukti. *** Kata seorang peramal, Yuli akan bertemu dengan cowok tampan, yang bakal menjadi pacar pertama dan terakhirnya, sebelum ulang tahunnya yang ketujuh belas. Si peramal hanya memberi satu petunjuk: celana. Dan dimulailah petualangan Yuli menerjemahkan petunjuk sang peramal, sekaligus mencari cowok yang ada sangkut-pautnya dengan… celana! Berhasilkah Yuli bertemu dengan sang pangeran celana? Resensi Buku:
oleh: Laksmi Anindita Judul : Sorry That I Love You Pengarang : Aveus Har Penerbit : Media Pressindo Tebal : 172 halaman Berawal dari sebuah ramalan dengan clue celana, Yulia mulai mencari sosok pangeran impiannya sebelum ulang tahunnya yang ke tujuh belas. saking semangatnya, ia sampai berburu ke toko-toko celana cowok demi menemukan sang pujaan hati. Naas. Beberapa kesialan pun hinggap di hidupnya. Bukannya mendapatkan kekasih yang baik, tetapi justru dipermainkan oleh pacarnya sendiri hingga sahabat yang telah dicampakkannya pun harus ikut turun tangan. Kisah Yulia yang menjadi satu-satunya cewek single di antara teman-temannya yang sudah memiliki kekasih memperburuk suasana hati Yulia. Setelah lama menyendiri, akhirnya Yulia pun tunduk di hadapan sahabatnya sendiri. Ia kembali kepada pangkuan Romi. Awalnya aku pikir novel ini sangat sangat sangat predictable. Tokoh utama selalu menjadi sepasang kekasih. Tapi tidak halnya dengan novel roman yang satu ini. Penulis justru menyuguhkan ending yang berbeda untuk karya agungnya. Pembaca disuruh menebak-nebak sendiri bagaimana kisah selanjutnya dari novel ini. Mungkin karena hal inilah aku layak memberikan 4 dari 5 bintangku untuk novel roman ini. Cerita yang seru, ringan, dan surprising, menjadi suatu perpaduan yang indah untuk dinikmati. Tidak ada tokoh-tokoh yang paling menonjol. Semua memiliki porsi yang sama walaupun tidak sama besar membuat cerita ini lebih hidup. Tapi hanya satu tokohlah yang menjadi favoritku. Romi yang tulus mencintai Yulia walaupun Yulia pernah menyakitinya dan mungkin akan kembali menyakitinya. Buat para penggemar novel roman, sepertinya buku ini cocok untuk kalian. Selamat menikmati. Salam resensator, Ninda Book Review " Sorry that I Love You" oleh: Ni penengah Devanti My Review : �Kita boleh memercayai sesuatu dan memerjuangkannya, tetapi bukan berarti kita harus jadi obsesif kan? [halaman 45] Yulia gadis berumur 16 tahun yang bersahabat dengan Romi. Mereka datang dalam acara Ride Off Party, begitu gelisah gadis itu ingin sekali memasuki tenda peramal yang membuka stand di sana. Madame Unezo seorang peramal cantik yang memberi kata kunci untuk Yulia �dia adalah celana�, maksudnya segala hal yang berhubungan dengan celana, di situlah Yuli akan mendapatkan pasangan Sebelum ulang tahunnya yang ke 17 Yulia ingin segera lekas punya cowok. Ditemani sahabatnya Dista, Yulia sering nongkrong di mall, berburu cowok yang berkaitan dengan celana, pilhan distro celana menjadi acuan utama Yuli berburu. Tapi semenjak Dista jadian dengan David, Yuli sering diabaikan. Yuli merasa persahabatannya tidak penting buat Dista, ia lebih memilih jalan dan menuruti segala kata-kata David. Yuli mahfum karena mereka baru jadian, tapi lama kelamaan Yuli sadar juga persahatannya bukanlah apa-apa di mata. �Persahabatan itu seperti untaian kalimat, untuk menjadi untaian itu setiap kata butuh spasi. Butuh jarak� [halaman 93] Yuli memiliki obsesi yang besar untuk mendapatkan cowok tampan seperti yang diramalkan Madame Unezo. Ajakan Romi untuk bertanding bulu tangkis tidak ditanggapi Yuli, ia lebih memilih berburu cowok. Tapi menit berikutnya Yuli setuju karena lawan main yang di bilang Romi cakep. Yuli itu konyol banget, mencari-cari cowok hanya karena ramalan. Ia juga harus memiliki cowok yang tampan. Romi tidak berarti buatnya, padahal ia sahabat yang sedari kecil menemani, selalu ada kapan saja buatnya. Dari Yuda si cowok yang hanya memanfaatkan cewek untuk kepuasan semata, berhasil menjaring Yuli masuk perangkap. Sandi yang menulis puisi untuk Betty dan puisi tersebut terselip di buku yang dipinjamnya dari Yuli, membuat Yuli menebak bahwa Sandilah pangeta itu. Aldo kakak kelas yang Ayahnya seorang juragan celana turut menjadi target Yuli. Dari Yuli yang minder menjadi Yuli pemberani yang berani berkenalan dengan cowok. Didukung oleh tokoh Linda, Karin, Dista, Allisa, dan Gugus sang Kakak. Yuli berhasil membuktikan, bahwa cinta itu sebenarnya ada dan tidak memandang wajah saja. Karin yang memakai kaca mata tebal, gigi yang dipagar bisa mendapatkan cowok secakep kakak Yuli. Gugus lebih memilik Karin yang biasa saja dari pada Dista yang cantik banget. Yuli juga yakin ia akan mendapatkan pangeran tampan. Bukan Romi yang biasa saja, meski lumayan. Siapakah yang akan berhasil menjadi pasangan Yuli? Atau ia akan bersikukuh mencari pasangannya seperti ramalan Madame Unezo? Dan bagaimana persahabatannya dengan Dista, membaik atau malah semakin memburuk? Saya menikmati sangat cerita yang ditulis Aveus Har. Tidak dibuat-buat tapi mengalir begitu nyata. Saya harus mengakui bahwa beliau sukses menghidupkan cerita dan tokoh-tokohnya. Novel ini juga memberikan makna positif tentang pergaulan remaja yang melenceng dari norma. Karena pergaulan Linda yang salah sehingga menyebabkan ia hamil duluan, dan ia tidak bisa bersekolah lagi. Kekurangan yang tampak hanya bagian setting, saya berharap novel berikutnya, beliau lebih memperbanyak memaparkan setting tempatnya. Segi dialog, alur/plot, narasi dan deskripsinya sukses. Saya menyukai novel ini, bahasa yang digunakan juga tidak kaku. Meski Aveus menggunakan kata �kau� untuk kamu. Yang biasanya jarang dipakai oleh orang Jawa Tengah, tetapi itu sah-sah saja. Pov 1 yang dipakai pun membuat saya lebih menikmati. Ending yang manis dan masih berpikiran begitu konyolnya Yuli. oleh: Vivi Ariani kereeen bukunyaaa:D ada kelanjutannya ga kira kira?=D Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |