|
Sinopsis Buku: Kami menyebutnya Sarmun, si hantu Jeruk Legi! Siapa yang tak bergidik dan gemetar saat mendengar namanya disebut? Semuanya! Hantu ini tidak hanya menakut-nakuti, seperti hantu-hantu yang sejak kecil sering didengar kisahnya. Tetapi menebar petaka! Menabur kematian! Meminta tumbal-tumbal yang sungguh hanya menyisakan duka nestapa di hati sanak kerabat korbannya. Dan, Ratih adalah salah satu wanita terkasih dalam hidup Gun yang turut menjadi korban kekejaman hantu bertaring seram itu. Begitu mengerikannya kejadian-kejadian penuh petaka dalam hidup Gun akibat keberingasan hantu itu. Orang-orang tercintanya satu demi satu direnggut tanpa ampun dari pelukannya. Kematian saudara-saudara Gun, dan terutama Ratih, lamat-lamat meletupkan keberanian di hati Gun. Ya, melawan atau giliran kematiannya sendiri yang akan segera menghantam. Melawan hantu kejam itu tentu tidaklah cukup hanya dengan keberanian. Tetapi juga dibutuhkan ilmu lunuwih tertentu. Begitu terang ingatan di kepala Gun, tetes darah demi darah yang berjatuhan di antara seringai taring hantu keji itu. Dan, sangatlah besar kemungkinannya, tetes darah Gun pun akan menjadi giliran berikutnya jika ia tidak mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk melawan hantu itu. Berhasilkah Gun menghentikan tebaran petaka Hantu Jeruk Legi itu? Ataukah, Gun pun turut menjadi tumbal darah bagi taring-taring hantu yang penuh seringai itu? Novel super horor ini akan menjawab semua rasa gemetar Anda. Bayang-bayang keangkeran akan sangat terpapar kuat dalam helai demi helai bacaan mendebarkan ini. Hemm…, malam kian tua dan keriput, Gun sudah bersiap ke alam mimpi. Matanya membentur foto Lilis di atas meja. Diambilnya foto itu, ditatapnya wajah wanita pujaan hatinya itu. Ia bergumam lirih, “Selamat jalan, Lilisku tersayang. Semoga kamu tenang untuk selamanya...” Tiba-tiba.... Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |