|
Sinopsis Buku: Perjalananku bukan perjalananmu Perjalananku adalah perjalananmu Jauh. Mengapa setiap orang terobsesi oleh kata itu? Marco Polo melintasi perjalanan panjang dari Venesia hingga negeri Mongol. Para pengelana lautan mengarungi samudra luas. Para pendaki menyabung nyawa menaklukkan puncak. Juga terpukau pesona kata "jauh", si musafir menceburkan diri dalam sebuah perjalanan akbar keliling dunia. Menyelundup ke tanah terlarang di Himalaya, mendiami Kashmir yang misterius, hingga menjadi saksi kemelut perang dan pembantaian. Dimulai dari sebuah mimpi, ini adalah perjuangan untuk mencari sebuah makna. Hingga akhirnya setelah mengelana begitu jauh, si musafir pulang, bersujud di samping ranjang ibunya. Dan justru dari ibunya yang tidak pernah ke mana-mana itulah, dia menemukan satu demi satu makna perjalanan yang selama ini terabaikan. "Agustinus telah menarik cakrawala yang jauh pada penulisan perjalanan (travel writing) di Indonesia. Penulisan yang dalam, pengalaman yang luar biasa, membuat tulisan ini seperti buku kehidupan. Titik Nol merupakan cara bertutur yang benar-benar baru dalam travel writing di negeri ini." —Qaris Tajudin, editor Tempo dan penulis novel. Resensi Buku:
oleh: Fajar Adhi Partomo Novel ini berlatar belakang sebuah perjalanan anak muda ke beberapa negara impiannya. Agustinus memberikan sebuah gambaran perjalanan yang tidak mainstream, cerita tidak difokuskan kepada keindahan dan kemegahan dari destinasi wisata namun justru menonjolkan makna perjalanan di tiap-tiap negara yang dimaksud seperti kehidupan yang mencekam di Afghanistan, perjalanan yang melelahkan melalui kereta dari Tiongkok menuju India, kehidupan keluarga Pakistan yang sedang dilanda bencana, dan masih banyak lagi. Setiap perjalanan yang tertulis, memberikan makna. Yang menarik bagi saya adalah, penuturan dengan plot maju-mundur yang rapi, dari perjalanan yang ditempuh yang selalu diselingi dengan perjuangan mamanya melawan sakit. Visualisasi kisah yang tampak begitu nyata dan banyak sekali quote-quote yang bisa dijadikan pelajaran. Seperti yang tertulis pada novel, �perjalanan adalah belajar melihat dunia luar, juga belajar untuk melihat ke dalam diri. Pulang memang adalah jalan yang harus dijalani semua pejalan. Dari Titik Nol kita berangkat, kepada Titik Nol kita kembali. Tiada kisah cinta yang tak berbubuh noktah, tiada pesta yang tanpa bubar, tiada pertemuan yang tanpa perpisahan, tiada perjalanan yang tanpa pulang.� Add your review for this book! Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |