|
Sinopsis Buku: Kesuksesan sering kali dinilai dari apa yang terlihat (materi), padahal sebuah kesuksesan lebih luas daripada sekadar materi dan prestasi. Kaya tetapi tidak jujur, bukan sukses namanya. Atau ranking satu karena mencontek, bukan pintar namanya. Budi pekerti sering dianggap sebagai hal yang nggak penting, basi, dan jadul. Namun berita-berita di media massa mengenai korupsi, tawuran antarpelajar, kriminalitas, kerusuhan, dll. yang semakin sering terjadi menegaskan bahwa ternyata budi pekerti yang ditanamkan sejak dini memiliki andil yang sangat besar dalam kehidupan moral anak. Misalnya kasus korupsi yang menjamur bak cendawan di musim penghujan tak lain suatu bukti nyata bahwa nilai kejujuran dan kepedulian telah dicampakkan. Nampak sepele, namun berakibat luar biasa. Hal tersebut dikarenakan fondasi budi pekerti yang ditanamkan dalam keluarga kurang kokoh. Karena kurangnya sumber-sumber tentang bagaimana berbudi pekerti, buku ini seperti menjawab kerinduan para orangtua, anak, remaja, praktisi pendidikan, atau siapa pun (untuk semua umur). Dalam buku ini, budi pekerti diceritakan secara indah oleh Penulis yang juga adalah mantan pendidik. Ringan dan praktis—mudah untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini sangat bermanfaat agar kehidupan sosial bangsa kita kembali pada suasana yang hangat, penuh kepedulian, dan kegotongroyongan. —Gusti Kanjeng Ratu Hemas Membaca buku ini berarti menemukan sekaligus memanen nilai-nilai kebaikan sebagai modal untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik di masa depan. —Butet Kartaredjasa, aktor alias pengecer jasa akting Melalui buku ini, Ibu Yoanna mengajak kita menghadapi tantangan globalisasi dengan menjadi manusia yang utuh. —Martha Tilaar, pengusaha Buku ini akan menjadi buku wajib yang sangat bagus bagi setiap orangtua dan guru di sekolah di Indonesia untuk segera dibaca dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. —Ayah Edy, praktisi pendidikan anak Buku ini sangat berguna untuk melihat bagaimana seharusnya putra-putri kita tumbuh dan berkembang tanpa adanya kekerasan, namun diwarnai dengan ciri pribadi unggul seperti disiplin, jujur, dan saling menghormati sesama. —Kak Seto, pemerhati anak Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
![]() Advertisement |