|
Sinopsis Buku: Maka, aku akan coba mengarungi ini. Cinta ini. Perasaan ini! Toh, aku merasa perasaanku kepada Laura tidak mengganggu jam belajar. …, paling juga menanyakan keadaannya secara rahasia pula. Kenapa ia terlambat? Apa yang menjadi sebab ia tidak mau mencatat? Atau, kenapa tidak peduli pada apa yang dijelaskan guru? … Apakah itu mengganggu konsentrasi? Aku rasa tidak! Dan Tuan, percayalah, orang yang cemerlang cara berpikirnya selalu memiliki seribu cara untuk mencari jalan keluar masalah yang dihadapinya. *** Ditemani sahabat-sahabatnya yang unik, Asrul Kampai menjalani masa-masa SMA yang penuh warna. Ikut lomba antar sekolah, bolos saat pelajaran berlangsung, berdiskusi di kantin sekolah yang lebih mirip lapau, mencoba merokok, dan tentu saja mencari cinta. Sinop sang Pangeran Cinta. Adi yang bercita-cita menjadi diplomat. Riko si orang pribumi yang tidak menyetujui kembang desanya dipinang orang nonpribumi. Dan, Anton yang sibuk dengan jerawat yang mulai bermunculan di wajahnya. Merekalah sahabat yang ikut pusing ketika melihat Asrul dilanda cinta kepada Laura. Asrul dan Laura begitu yakin dengan kekuatan dan kesucian cinta mereka. Namun, mengapa begitu banyak orang yang menentang? Bagaimanakah Asrul dan Laura mempertahankan dan membuktikan cinta yang menurut mereka suci dan tak lekang oleh waktu itu? Dengan setting dari Ranah Minang, novel ini diwarnai dengan kejadian-kejadian menegangkan dan memalukan khas masa-masa SMA. Penuh canda, sedih, amarah, disertai tingkah-tingkah lucu dan konyol yang dapat membuat kita hanyut untuk tersenyum dan termotivasi dalam hidup. Selamat membaca! Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai kepada cinta. Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya. (Rumi) Resensi Buku:
Buku Sejenis Lainnya:
Advertisement |